Follow me on Twitter RSS FEED
Posted in
PENERAPAN KOMPUTER



Zaman yang serba canggih sekarang ini telah ditandai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tersebut perlu diimbangi oleh sumber daya manusia yang mampu beradaptasi dengan cepat. Teknologi informasi dan komunikasi juga erat hubungannya dengan komputer yang sudah menjadi kebutuhan mutlak sekarang ini.
Komputer tidak saja dapat digunakan sebagai alat berhitung, tetapi juga sebagai sumber informasi dan alat komunikasi. Informasi dan komunikasi dapat dilakukan karena komputer memiliki jangkauan yang sangat luas, cepat, dan praktis. Kita dapat mengirimkan surat melalui e-mail (electronic e-mail)ke seseorang dalam waktu beberapa menit, bahkan beberapa detik ke seluruh negara. Komputer berfungsi sebagai pusat dan media informasi, untuk mencari informasi secara cepat jika sudah terhubung dengan jaringan internet.

Penggunaan komputer sebagai teknologi informasi perlu dapat perhatian utama agar berjalan sesuai dengan fungsi dan manfaatnya, yakni manfaat dalam sikap, kesehatan, dan keselamtan kerja (K3). Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.
Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Begitu juga iptek tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena itu iptek tidak pernah bisa menjdai standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan.

Penerapan Komputer dalam berbagai bidang berdasarkan kegunaan, keuntungan, dan kerugiannnya :
1. Bidang Informasi dan Komunikasi

Kegunaannya antara lain:
a. Kita akan lebih cepat mendapatkan inforamasi-informasi yang akurat dan terbaru dari bumi bagian manapun melalui internet.
b. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya melalui handphone.
c. Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah dan lain-lain.

Keuntungannya antara lain:
a. Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di ineternet yang bisa disalahgunakan pihak tertentu untuk tujuan tertentu.
b. Kerahasiaan alat tes semakin terancam.Melalui internet kita dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi secara langsung dari internet.

Kerugiannya adalah Kerusakan computer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer inilah beberapa contoh stressyang terjadi karena teknologi. Rusaknya modem internet karena disambar petir.

2. Bidang Ekonomi dan Industri
Kegunaanya antara lain: Untuk meningkatakan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi.

Keuntungannya antara lain:
a. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.
b. Terjadinya industrialisasi
c. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki.

Kerugiannya antara lain:
a. Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
b. Generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros, dan memiliki jalan pintas yang bermental “instant”.

3. Bidang Sosial dan Budaya
Kegunaannya adalah Untuk melestarikan sosial dan kebudayaan bangsa di seluruh dunia.

Keuntungannya antara lain:
a. Perbedaan kepribadian pria dan wanita.
Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis.
b. Meningkatkan rasa percaya diri.
Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkakan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.


Kerugiannya antara lain:
a. Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar.
b. Pola interaksi antar manusia yang berubah. Contohnya: Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan temandan orang asing kapan saja.

4. Bidang Pendidikan
Kegunaannya adalah Untuk menambah wawasan bagi para pelajar maupun mahasiswa untuk lebih mengenal tentang iptek.

Keuntungannya antara lain:
a. Munculnya media massa,khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah Guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
b. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka.

Kerugiannya adalah Seperti kita ketahui di bidang pendidikan juga mencetak generasi yang berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral rendah. Contohnya dengan ilmu komputer yang tinggi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.

5. Bidang Politik
Kegunaannya adalah Agar masyarakat lebih mengenal tentang dunia politik.

Keuntungannya antara lain:
a. Timbulnya kelas menengah baru. Kemampua, keterampilan serta gaya hidup mereka sudah tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di Negara-negara Barat.
b. Proses regenerasi kepemimpinan.

Kerugiannya seperti Adanya kecendurungan tumbuh untuk melaksanakan demokrasi dalam pemilihan Gubernur, Calon Kabinet, dan lain-lain.

RED MORE..

POLA MAKAN YANG BAIK DALAM MENGGIKUTI FLA_FITNES

Posted in
POLA MAKAN YANG BAIK DALAM MENGGIKUTI FLA_FITNES

Seorang hardgainer (tipe badan yang secara genetik sulit untuk dapat menambah berat badan dan massa otot) sering mengalami kesulitan pada saat kompetisi bodybuilding. Kita pasti menganggapnya hebat jika mampu memiliki tubuh seperti orang-orang yang bentuk tubuhnya mesomorfik. Namun sebenarnya membentuk otot itu mudah, meskipun Anda seorang hardgainer, jika Anda tahu caranya.

Pikirkan program pembentukan tubuh Anda sebagai sebuah kursi bar. Punya 3 kaki. Jika salah satu kakinya tidak ada, atau lebih panjang, atau lebih pendek dibanding 2 kaki lainnya, artinya Anda bermasalah. Hal itu juga berlaku pada pembentukan otot (muscle building).

Tiga komponen itu adalah presisi berat beban latihan Anda, pola makan Anda (termasuk suplementasi yang tepat), dan program ‘penurunan’ dan ‘pembebasan’ Anda.
Sedikit saja perubahan pada salah satu dari 3 instrumen di atas, maka usaha Anda akan sia-sia. Bahkan Anda bisa kehilangan berat badan jika Anda tidak hati-hati.

Singkatnya, garis besar dari ketiga komponen itu adalah:


Latihan
Anda jangan terlalu sering mengamati perubahan fisik Anda, maksimal 3 kali per minggu, dengan masing-masing bagian tubuh tidak lebih dari setelah 2 latihan per minggu. Misalnya, kaki dan lengan pada hari A, torso pada hari B, dan seterusnya. Lanjutkan seperti itu sampai 8 minggu. Biarkan fisik Anda yang menuntun Anda. Ini mungkin mudah dipraktekkan? Tentu tidak!
Program ini mengharuskan Anda berusaha keras membagi Istirahat dan Recovery Anda dengan adil. Anda lihat, banyak hardgainer yang mengikuti anjuran para bodybuilder kawakan, yang memang secara genetik mereka diberkahi badan yang indah, mengkonsumsi steroid dan obat alternatif lain untuk meningkatkan performa dan sangat berambisi untuk membentuk tubuhnya. Kebanyakan dari kita tidak sama dengan para bodybuilder, dari segi manapun.
Menurunkan volume latihan akan memberikan Anda waktu istirahat dan kebebasan sebagai syarat untuk menambah berat badan Anda. Bagaimanapun juga, Anda kemungkinan akan berlatih dengan tehnik latihan intensitas tinggi. Tambahlah latihan Anda, lakukan 6 – 10 repetisi untuk tubuh bagian atas, dan 10 – 15 repetisi untuk kaki Anda, dengan beban semaksimal mungkin (dua repetisi terakhir harus benar-benar mematikan). Tambahlah intensitas latihan Anda. Gunakan super set dan tehnik pre-exhaust.

Nutrisi
Anda harus melahap kalori lebih banyak dari yang Anda keluarkan. Ikuti diet tinggi protein dan kurangi karbohidrat. Batasi lemak. Makanlah telur (4 – 8 per hari), susu, serta daging sapi. Daging ayam dan ikan juga bisa ditambahkan sebagai sumber protein yang baik.
Kenyataannya, jika Anda mampu mengkombinasikan konsumsi 2 gram protein tiap kilogram berat badan dengan mengatur sumber makanan seperti di atas, berarti Anda berada di jalur yang benar.
Suplemen protein berkualitas tinggi, asam amino pemicu hormone pertumbuhan seperti arginine dan ornitin, serta tablet liver yang dikeringkan. Dan juga Anda harus mengkonsumsi tambahan vitamin dan mineral kira-kira dua kali sehari.
Makanlah sampai 6 kali per hari. Tiga kali makanan utama dengan diselingi snack. Pada hari latihan, konsumsilah 20-30 gram protein sebelum dan setelah latihan beban.

Istirahat dan Relaksasi
Tidurlah selama 8-10 jam sehari dan buatlah semacam laporan saat Anda akan tidur dan saat bangun tidur.
Jika bisa, cobalah tidur sebentar setelah latihan. Tubuh Anda akan tumbuh saat Anda tidur. Tidur selama 30 menit saja pun bisa memberi peningkatan daripada tidak sama sekali. Pada hari off latihan Anda, coba lakukan kegiatan yang santai, seperti membaca, browsing internet, atau memancing. Apapun yang membuat pikiran Anda rileks. Banyak hardgainer yang berhasil juga terbantu dengan melakukan meditasi. Yoga juga bisa. Ini tidak mudah, tetapi mekanisme yang ‘aneh’, kegiatan ini memang membuat Anda lelah dan rileks pada saat bersamaan.
Itulah yang bisa Anda lakukan. Tiga kunci penting untuk menambah berat badan Anda. Semoga sukses!

Tags: hardgainer, istirahat, latihan beban, menambah berat badan, Muscle Building, nutrisi, pembentukan otot
Muscle Building

July 21, 2009 by Tim Dunia Fitnes
Filed under Muscle Building

Leave a Comment


Mempunyai tubuh yang sehat dan kuat adalah harapan semua orang, banyak orang yang menginginkan tubuh berisi dan mempunyai massa otot yang ideal. Panduan ini disusun untuk orang yang ingin menjalankan program muscle building atau body shaping.

Panduan ini berisi tentang semua yang ingin Anda ketahui untuk memperoleh tubuh idaman Anda mulai dari pola makan, olahraga dan suplementasi yang membantu program Anda.

PERTANYAAN YANG SERING MUNCUL
Apakah muscle building itu?
Muscle building adalah program pembentukan badan yang dilakukan dengan cara latihan, pengaturan pola makan, suplementasi dan istirahat yang cukup untuk mendapatkan bentuk tubuh ideal sesuai yang Anda inginkan, disebut juga body shaping atau bodybuilding.

Apakah suplemen itu?
Suplemen adalah makanan tambahan yang berguna untuk membantu memenuhi kebutuhan tubuh sehingga seluruh organ tubuh akan berfungsi dan berkembang secara maksimal.

Apa kegunaan suplemen di dalam program muscle building?
Suplemen yang dipakai di dalam program muscle building berguna untuk melengkapi nutrisi yang dibutuhkan tubuh dan memaksimalkan potensi otot untuk berkembang.

Apakah suplemen membuat Anda ketagihan dan mempunyai efek negatif terhadap kesehatan?
Suplemen tidak dapat membuat Anda ketagihan dan tidak mempunyai efek negatif selama dikonsumsi sesuai aturan.

Apa itu Ultimate Nutrition?
Ultimate Nutrition adalah merek sebuah suplemen berkualitas yang diproduksi oleh Ultimate Nutrition Inc. yang berlokasi di Farmington, CT. United States.

Dalam pembentukan program Muscle Building, Anda perlu memperhatikan 4 poin:
Pola Makan yang disiplin, artinya makan 5-6x sehari, tinggi protein, rendah karbohidrat dan rendah lemak. Tujuannya untuk meningkatkan metabolisme tubuh dan menajamkan massa otot kita.
Pola Latihan yang rutin, artinya menu latihan dalam seminggu rata untuk semua bagian otot kita. Contohnya kita ingin membentuk otot perut tapi tetap perlu memperhatikan latihan kaki. Selain itu, usahakan selalu mendahulukan otot besar (dada, punggung, bahu, kaki) baru otot kecil (lengan, perut dan betis) saat melatih dalam 1 sesi.
Pola Istirahat yang cukup, artinya kita merusak otot dalam sesi latihan dan istirahat memperbaiki otot kita menjadi lebih besar dan kuat. Sehingga kualitas dan kuantitas istirahat yang tinggi akan sangat membantu kita mencapai tujuan.
Pola Suplemen yang jitu, artinya kita mesti jeli memilih jenis suplemen yang akan membantu program kita. Contohnya dalam program Muscle Building, suplemen yang dibutuhkan adalah Weight Gainer (Isomass Extreme Gainer) dan Creatine Ethyl Esther (Kre Alkalyn)

POLA MAKAN
Pola makan adalah salah satu aspek penting dalam keberhasilan program muscle building. Pengaturan pola makan yang baik dapat membuat otot Anda bertumbuh secara maksimal dalam waktu yang relatif singkat seiring dengan perkembangan latihan Anda.

Konsep pola makan dari program Muscle Building adalah menambahkan kalori dari jenis makanan yang ideal dan pilihan suplemen cenderung mencari weight gainer yang berkalori cukup tinggi.
Di bawah ini adalah contoh untuk pengaturan pola makan ketika Anda sedang menjalankan program muscle building.

Contoh pola makan
Sarapan
2 potong roti gandum / 3-4 sendok oatmeal
1 Scoop Isomass / Massive Weight Gainer / Muscle Juice

Snack Pagi
2-3 potong roti gandum + 1 buah apel/ jeruk/ pir

Makan Siang
150 gram dada ayam / ikan / sapi
80-100 gram beras merah (posisi belum masak)
100 gram sayuran
1 butir Daily Complete Formula

Snack Siang
1 Scoop Isomass / Massive Weight Gainer / Muscle Juice
2-3 sendok makan oatmeal

Sebelum Latihan
1 scoop AdreNOline / 2 butir Kre Alkalyn / 4 butir Beta K
1 buah pisang

Sesudah Latihan
1 Scoop Isomass / Massive Weight Gainer / Muscle Juice

Makan Malam
150 gram dada ayam / ikan / sapi
80-100 gram beras merah (posisi belum masak)
100 gram sayuran
1 butir Daily Complete Formula

Catatan:
Makanan yang ideal adalah rendah lemak, rendah karbohidrat dan tinggi protein. Jenis makanan berlemak adalah yang digoreng, jenis makanan yang memiliki sifat karbohidrat simple adalah nasi putih, roti putih, gula, kue, es krim dan biscuit; sedangkan karbohidrat yang bisa dikonsumsi adalah karbohidrat complex seperti nasi merah, oatmeal, ubi, roti gandum. Makanan berprotein adalah ayam, ikan, sapi, putih telur, tahu tempe.
Pengolahan daging boleh dimasak dengan direbus, dibakar, atau dipanggang asal tidak digoreng dengan minyak, menggunakan bumbu sarat lemak atau menggunakan gula. Garam diperbolehkan, tetapi dalam jumlah yang sangat kecil. (garam diet lebih disarankan).
Porsi menu diatas dapat disesuaikan dengan ukuran tubuh Anda.
Waktu untuk mengkonsumsi menu diatas tidak mengikat, dapat disesuaikan bagi yang latihan di pagi hari. Yang penting usahakan makan 5-6x sehari dalam porsi yang kecil.
Dalam program Muscle Building banyak menggunakan susu protein penambah massa otot dan berat badan (weight gainer) daripada Amino. Alasannya adalah saat program ini berjalan yang diperlukan adalah jumlah asupan protein dan karbo serta kalori yang cukup tinggi; dianjurkan diperoleh dari jenis makanan yang ideal.

SUPLEMENTASI
Suplemen yang diperlukan dalam program ini adalah jenis suplemen Weight Gainer yang memiliki protein, karbohidrat dan kalori yang cukup tinggi untuk menebalkan massa otot kita dan otomatis menambah berat badan.

Berikut contoh suplemen yang bisa dikonsumsi pada Muscle Building:

Isomass Extreme Gainer / Massive Weight Gainer / Muscle Juice
Merupakan suplemen susu protein, karbohidrat dan kalori yang cukup tinggi. Ada pula yang mengandung multivitamin & multimineral hingga nitric oxide untuk menunjang pumping serta meningkatkan tenaga Anda saat latihan.

Daily Complete Formula
Merupakan suplemen multivitamin & multimineral berbentuk tablet.
Fungsi utamanya adalah memenuhi asupan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh kita sehari-hari yang pasti tidak tercukupi dari makanan.
Asupan protein yang kita konsumsi sehari-hari tidak akan semuanya diserap apabila organ kita tidak optimal, kebutuhan vitamin dan mineral yang tercukupi akan membantu kerja organ tubuh kita lebih optimal.
Suplemen ini sering diabaikan namun tubuh sangat membutuhkan terutama dalam program diet dan latihan yang keras. Jadi pertimbangkan untuk menambahkan suplemen ini dalam menu Anda.

Kre-Alkalyn / Beta K
Merupakan suplemen creatine yang membantu perkembangan massa otot sehingga lebih cepat terbentuk. Berbentuk kapsul dan mudah dikonsumsi serta tidak ada pantangan bagi yang sedang program Six Pack ataupun menebalkan massa otot.

AdreNOline
Merupakan suplemen nitric oxide yang fungsi utamanya adalah vasodilator, yaitu pelebaran pembuluh darah sehingga memudahkan nutrisi yang diasup untuk masuk terserap ke badan. Selain itu, AdreNOline juga memberikan ledakan tenaga yang tinggi saat latihan sehingga memungkinkan kita mengangkat beban yang berat dengan baik.

Creatine Monohydrate
Merupakan suplemen creatine basic yang berupa bubuk dan kapsul. Fungsi utamanya adalah meningkatkan energi saat latihan apabila dikonsumsi sebelum latihan dan meningkatkan massa otot apabila dikonsumsi setelah latihan. Suplemen ini membutuhkan tahapan loading & maintenance serta off phase. Perkembangan terbaru dari suplemen ini berupa Kre-Alkalyn, Beta K yang sudah tidak memerlukan tahapan loading.

*Catatan: Tidak semua suplemen harus digunakan pada contoh pola makan diatas. Pilih kombinasi yang terbaik untuk Anda.

POLA LATIHAN MUSCLE BUILDING
Inti dari pola latihan Muscle Building adalah merangsang pertumbuhan massa otot sebanyak mungkin melalui beban yang optimal. Jatah set untuk otot besar adalah 9-12 set inti dan untuk otot kecil adala 6-8 set inti. Terapkan metode failure pada reps yang telah ditetapkan serta gunakan juga metode negative movement.
Negative movement adalah gerakan perlahan pada saat beban turun dan gerakan cepat pada saat beban naik.
Treadmill pada program ini minim, hanya 2x seminggu sekedar untuk menjaga kebugaran dan kadar lemak Anda.

RED MORE..

MAKALAH SIKLUS INSTRUKSI

Posted in
MAKALAH
SIKLUS INSTRUKSI



Di Susun Oleh :
Nama :Putra.F.Tatiratu
No Mahasiswa :25309068
Jurusan : Tkj/Kls.A


AKADEMI POLITEKNIK
NEGERI AMBON
PENDAHULUAN
Penulis membuat makalah ini merupakan tugas yang diberikan pada mata kuliah
Arsitektur Komputer. Makalah ini dibuat dengan tema “Siklus Instruksi. Makalah ini dilengkapi dengan studi mengenai Siklus Instruksi
Di dalam komputer. Makalah ini dibuat tentu saja
membantu penulis untuk memahami mata kuliah Arsitektur Komputer, dilihat dari
segi keilmuan komputerlisasi sangat di perlukaan bagi Mahasiswa Tkj,untuk memperdalam pengetahuan.Di dalam makalah ini penulis membahas mengenai Siklus Instruksi,
Apa pengertian Siklus Instruksi,Kengunaan Siklus Instruksi,dan keuntungan Siklus Instruksi

Dalam membuat makalah ini penulis menggunakan jenis penelitian studi
kepustakaan normatif, tetapi penulis lebih banyak mengambil fakta-fakta dalam
makalah ini dari media internet, hampir semua fakta yang diberikan berasal dari
media tersebut oleh karena itu hanya beberapa saja yang menurut penulis sesuai
dengan pembatasan dalam makalah. Metode analisis yang dilakukan adalah
metode kualitatif, hal ini dikarenakan keterbatasan penulis dalam melakukan
penulisan makalah ini, hal tersebut juga dihambat dengan keadaan penulis yang
mengalami keterbatasan waktu, sumber, jaringan, kemampuan dan pengalaman.
Metode analisis kualitatif juga merupakan suatu jalan terbaik menurut penulis
dilihat dari tema yang telah diberikan karena dengan melakukan analisis, penulis
dapat membuat berbagai kesimpulan dari fakta-fakta yang telah penulis dapakan dari media internet.


Tujuan Penulis membuat makalah ini tentu saja untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh dosen pengajar Arsitektur Komputer, untuk mendapatkan nilai tugas dan mitsemster
atas makalah yang telah penulis buat, untuk membantu penulis memahami
tentang mata kuliah Arsitektur Komputer dan memberikan suatu informasi TKJ
yang mungkin dapat dijadikan suatu bahan pembelajaran kepada semua pihak.


Sejak Intel mengeluarkan seri 4004 sekitar tahun 1970 dikenal ada dua jenis arsitektur mikroprosesor dilihat dari cara penggunaan memorinya. Jauh sebelum ini, pada tahun 1944 Howard Aiken dari Harvard University bekerja sama dengan engineer IBM membuat mesin electromechanical yang terbuat dari banyak sekali transistor tabung dan relay. Mesin ini dikenal sebagai komputer pertama di dunia yang diberi nama Harvard Mark I. Belakangan baru diketahui bahwa sebelumnya pada tahun 1941 Konrad Zuse dari Jerman sudah membuat mesin yang dapat diprogram dan bekerja dengan sistem biner. Namun karena Jerman kala itu terisolasi saat perang dunia ke-II, Harvard Mark I diyakini sebagai komputer pertama yang memakai prinsip digital.
Mesin Harvard ini tidak lain adalah mesin kalkulator yang dikendalikan oleh pita kertas yang berisi instruksi. Waktu itu belum terpikirkan konsep komputer yang memakai memori. Hanya sebelumnya Alan Turing seorang ahli matematika Inggris pada tahun 1939 mengemukanan konsep mesin universal (universal machine). Hampir satu dekade kemudian pada tahun 1945, Dr. John von Neumann ahli matematika yang lahir di Budapest Hongaria, membuat tulisan mengenai konsep komputer yang menurutnya penting untuk menyimpan instruksi dan data pada memori. Sehingga mesin komputer ini dapat bekerja untuk berbagai keperluan.
Dari dulu hingga saat ini konsep dasar dari komputer yang dikendalikan oleh program sekuensial masih sama, yaitu terdiri dari CPU, Memori dan I/O (input-output). CPU (Central Processing Unit) sendiri terdiri dari blok unit control dan ALU (Aritmathic Logic Unit). Konsep dasarnya semua sama, tetapi kemudian adalah bagaimana implementasi dan realisasinya. Desainer dan pabrik mikroprosesor membuatnya dengan arsitektur yang berbeda-beda.
Sebagai pionir era komputer digital, nama Harvard dan Von Neumann diadopsi untuk menggambarkan dua tipe arsitektur mikroprosesor. Kedua arsitektur itu berbeda pada cara penempatan memorinya dan dikenal dengan sebutan arsitektur Harvard dan arsitektur Von Neumann.
Arsitektur Von Neumann adalah arsitektur komputer yang menempatkan program (ROM=Read Only Memory) dan data (RAM=Random Access Memory) dalam peta memori yang sama. Arsitektur ini memiliki address dan data bus tunggal untuk mengalamati program (instruksi) dan data. Contoh dari mikrokontroler yang memakai arsitektur Von Neumann adalah keluarga 68HC05 dan 68HC11 dari Motorola.
Sebaliknya, arsitektur Harvard memiliki dua memori yang terpisah satu untuk program (ROM) dan satu untuk data (RAM). Intel 80C51, keluarga Microchip PIC16XX, Philips P87CLXX dan Atmel AT89LSXX adalah contoh dari mikroprosesor yang mengadopsi arsitektur Harvard. Kedua jenis arsitektur ini masing-masing memiliki keungulan tetapi juga ada kelemahannya.
Dengan arsitektur Von Neuman prosesor tidak perlu membedakan program dan data. Prosesor tipe ini tidak memerlukan control bus tambahan berupa pin I/O khusus untuk membedakan program dan data. Karena kemudahan ini, tidak terlalu sulit bagi prosesor yang berarsitektur Von Neumann untuk menambahan peripheral eksternal seperti A/D converter, LCD, EEPROM dan devais I/O lainnya. Biasanya devais eksternal ini sudah ada di dalam satu chips, sehingga prosesor seperti ini sering disebut dengan nama mikrokontroler (microcontroller).

Arsitektur Von Neumann
Keuntungan lain dengan arrrsitektur Von Neumann adalah pada fleksibilitas pengalamatan program dan data. Biasanya program selalu ada di ROM dan data selalu ada di RAM. Arsitektur Von Neumann memungkinkan prosesor untuk menjalankan program yang ada didalam memori data (RAM). Misalnya pada saat power on, dibuat program inisialisasi yang mengisi byte di dalam RAM. Data di dalam RAM ini pada gilirannya nanti akan dijalankan sebagai program. Sebaliknya data juga dapat disimpan di dalam memori program (ROM). Contohnya adalah data look-up-table yang ditaruh di ROM. Data ini ditempatkan di ROM agar tidak hilang pada saat catu daya mati. Pada mikroprosesor Von Neumann, instruksi yang membaca data look-up-table atau program pengambilan data di ROM, adalah instruksi pengalamatan biasa. Sebagai contoh, pada mikrokontroler 8bit Motorola 68HC11 program itu ditulis dengan :
LDAA $4000 ; A <-- $4000
Program ini adalah instruksi untuk mengisi accumulator A dengan data yang ada di alamat 4000 (ROM).
Instruksi tersebut singkat hanya perlu satu baris saja. Pada prinsipnya, kode biner yang ada di ROM atau di RAM bisa berupa program dan bisa juga berupa data.
Arsitektur Von Neumann bukan tidak punya kelemahan, diantaranya adalah bus tunggalnya itu sendiri. Sehingga instruksi untuk mengakses program dan data harus dijalankan secara sekuensial dan tidak bisa dilakukan overlaping untuk menjalankan dua isntruksi yang berurutan. Selain itu bandwidth program harus sama dengan banwitdh data. Jika memori data adalah 8 bits maka program juga harus 8 bits. Satu instruksi biasanya terdiri dari opcode (instruksinya sendiri) dan diikuti dengan operand (alamat atau data). Karena memori program terbatas hanya 8 bits, maka instruksi yang panjang harus dilakukan dengan 2 atau 3 bytes. Misalnya byte pertama adalah opcode dan byte berikutnya adalah operand. Secara umum prosesor Von Neumann membutuhkan jumlah clock CPI (Clock per Instruction) yang relatif lebih banyak dan walhasil eksekusi instruksi dapat menjadi relatif lebih lama.


Arsitektur Harvard
Pada mikroprosesor yang berarsitektur Harvard, overlaping pada saat menjalankan instruksi bisa terjadi. Satu instruksi biasanya dieksekusi dengan urutan fetch (membaca instruksi ), decode (pengalamatan), read (membaca data), execute (eksekusi) dan write (penulisan data) jika perlu. Secara garis besar ada dua hal yang dilakukan prosesor yaitu fetching atau membaca perintah yang ada di memori program (ROM) dan kemudian diikuti oleh executing berupa read/write dari/ke memori data (RAM). Karena pengalamatan ROM dan RAM yang terpisah, ini memungkinkan CPU untuk melakukan overlaping pada saat menjalankan instruksi. Dengan cara ini dua instruksi yang beurutan dapat dijalankan pada saat yang hampir bersamaan. Yaitu, pada saat CPU melakukan tahap executing instruksi yang pertama, CPU sudah dapat menjalankan fetching instruksi yang ke-dua dan seterusnya. Ini yang disebut dengan sistem pipeline, sehingga program keseluruhan dapat dijalankan relatif lebih cepat.

prinsip pipeline
Pada arsitektur Harvard, lebar bit memori program tidak mesti sama dengan lebar memori data. Misalnya pada keluarga PICXX dari Microchip, ada yang memiliki memori program dengan lebar 12,14 atau 16 bits, sedangkan lebar data-nya tetap 8 bits. Karena bandwith memori program yang besar (16 bits), opcode dan operand dapat dijadikan satu dalam satu word instruksi saja. Tujuannya adalah supaya instruksi dapat dilakukan dengan lebih singkat dan cepat.
Kedua hal di atas inilah yang membuat prosesor ber-arsitektur Harvard bisa memiliki CPI yang kecil. PICXX dari Microchip dikenal sebagai mikroprosesor yang memiliki 1 siklus mesin (machine cycle) untuk tiap instruksinya, kecuali instruksi percabangan.
Dari segi kapasitas memori, tentu arsitektur Harvard memberi keuntungan. Karena memori program dan data yang terpisah, maka kavling total memori program dan data dapat menjadi lebih banyak. Mikrokontroler 8bit Motorola 68HC05 memiliki peta memori 64K yang dipakai bersama oleh RAM dan ROM. Oleh sebab itu pengalamatan ROM dan RAM hanya dapat mencapai 64K dan tidak lebih. Sedangkan pada mikrokontroler Intel keluarga 80C51 misalnya, memori program (ROM) dan memori data (RAM) masing-masing bisa mencapai 64K.
Tetapi ada juga kekurangannya, arsitektur Harvard tidak memungkinkan untuk menempatkan data pada ROM. Kedengarannya aneh, tetapi arsitektur ini memang tidak memungkinkan untuk mengakses data yang ada di ROM. Namun hal ini bisa diatasi dengan cara membuat instruksi dan mekanisme khusus untuk pengalamatan data di ROM. Mikroprosesor yang memiliki instruksi seperti ini biasanya disebut ber-arsitektur Modified Harvard. Instruksi yang seperti ini dapat ditemukan pada keluarga MCS-51 termasuk Intel 80C51, P87CLXX dari Philips dan Atmel AT89LSXX. Tetapi instruksi itu keseluruhannya menjadi program yang lebih panjang seperti contoh program dengan 80C51 berikut ini.
MOV DPTR,#4000 ;DPTR = $4000
CLR A ;@A = 0
MOVC A,@A+DPTR ;A <-- (DPTR+@A)
Urutan program di atas adalah :
1. load/isi data pointer dengan #4000
2. set accumulator A = 0 sebagai offset
3. load/isi accumulator A dengan data di alamat 4000+offset
Bandingkan dengan instruksi 68HC11 yang cukup dengan satu instruksi LDAA $4000.
Seperti yang dikemukan pada tulisan ini, Arsitektur Harvard dan Von Neuman keduanya memiliki kelebihan sekaligus juga kekurangan. Dalam memilih prosesor tentu saja tidak hanya dengan mempertimbangkan arsitekturnya. Motorola dengan varian singlechip-nya ada yang dilengkapi dengan konventer A/D dan D/A, PWM control, port I/O, EEPROM dan sebagainya. Tetapi tidak ketinggalan juga keluarga Intel 80C51 dan klonnya, memperkenalkan bus serial I2C yang sangat praktis untuk penambahan devais eksternal. Intel based MCS-51 adalah arsitektur yang paling banyak diadopsi misalnya oleh Philips dan Atmel, sehingga kompatibilitas diantaranya semakin besar.
Karena desain arsitektur yang demikian, jumlah siklus mesin (machine cycle) per instruksi keluarga 68HC05/11 relatif lebih banyak dari keluarga 80C31/51. Misalnya instruksi 68HC05 Motorola untuk program percabangan, seperti contoh dibawah ini diselesaikan dengan 6 siklus mesin.
Motorola 68HC05/11 :
DECX
BNE LOOP

Intel 80C31/51 :
DJNZ R0,LOOP
Dibandingkan dengan 80C51 Intel, instruksi yang sama dapat diselesaikan dengan 2 siklus mesin saja.
Namun demikian satu siklus instruksi, kecepatannya ditentukan juga oleh peran kristal/osilator. Satu siklus mesin mikrokontroler Motorola adalah frekuensi kristal dibagi 4 sedangkan untuk Intel dibagi 12. Sehingga jika menggunakan kristal yang sesuai, program percabangan itu dapat diselesaikan oleh kedua contoh mikrokontroler di atas dalam waktu yang relatif sama.






1. Definisi Sistem

Sistem adalah kumpulan / group / komponen apapun baik phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan system, yaitu yang menenkankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan system yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan system sebagai berikut ini :

“Suatu Sistem adalah suatu jaringan kerja dari procedure-prosedure yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”

Pendekatan system yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan system sebagai berikut ini :

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”

Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan system yang merupakan kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau susbsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena kenyataanya suatu system dapat terdiri dari beberapa subsistem atau system bagian.. Sebagai missal, system akuntansi dapat terdiri dari beberapa subsistem-subsistem, yaitu subsistem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi penggajian, subsistem akuntansi biaya dan lain sebagainya.


Apa itu Subsistem?

Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu system, subsistem ini bisa phisik ataupun abstrak.

Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem, ini berarti bahwa sistem berada pada lebih dari satu tingkat. Pemisalan lainnya, mobil adalah suatu system yang terdiri dari system-sistem bawahan seperti system mesin, system badan mobil dan system rangka. Masing-masing system ini terdiri dari system tingkat yang lebih rendah lagi.

Apa itu Supersistem?

Walaupun istilah supersistem jarang digunakan, system seperti ini ada. Jika suatu system adalah bagian dari system yang lebih besar, system yang lebih besar itu adalah supersistem.

Dari definisi dan penjelasan diatas dapatlah diambil kesimpulan, suatu system terdiri dari elemen yang bisa berbentuk individu atau bagian-bagian yang terpisah, kemudian berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.

2. Karakteristik Sistem

Karakteristik system dapatlah digambarkan sebagai berikut :







Komponen Sistem (Components)

Suatu system terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen system atau elemen-elemen system dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari system. Setiap system tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari system untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses system secara keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika dalam suatu system ada subsistem yang tidak berjalan / berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya system tersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga system tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan system tersebut tidak tercapai.

Batas Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu system dengan system yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Atau menuruta Azhar Susanto Batas Sistem merupakan garis abstraksi yang memisahkan antara system dan lingkungannya. Batas system ini bagi setiap orang sangat relative dan tergantung kepada tingkat pengetahuan dan situasi kondisi yang dirasakan oleh orang yang melihat system tersebut. Batas system ini memungkinkan suatu system dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu system nenunjukan ruang lingkup (scope) dari system tersebut.

Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Lingkungan luar dari suatu system adalah apapun diluar batas dari system yang mempengaruhi operasi system. Lingkungan luar system dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan system tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari system dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari system.

Penghubung (Interface) Sistem

Penghubung system merupakan media penghubung anatara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke yang lainnya. Keluaran output dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

Masukan (Input) Sistem

Masukan system adalah energi yang dimasukkan kedalam system. Masukan dapat berupa masukan perawatan maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintanance input adalah energi yang dimasukan supaya system tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam system computer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah siganal input untuk diolah menjadi informasi.


Keluaran (Output) Sistem

Keluaran system adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikan menjadi keluaran yang berguna dan sisi pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supersistem. Misalnya untuk system computer, panas yang dihaislkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

Pengolah (Process) Sistem

Suatu system dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu system produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-lpaoran lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)

Tujuan Sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu system. Suatu system pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu system tidak mempunyai sasaran, maka operasi system tidak akan ada gunanya. Sasaran dari system sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan system dan keluaran yang akan dihasilkan system. Suatu system dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

3. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut ini :

1. Sistem diklasifikan sebagai hasil system abstrak (abstrak system) dan system fisik (Physical System)

Sistem abstrak adalah system yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya system teologia, yaitu system yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan system yang ada secara fisik. Misalnya system computer, system akuntansi, system produksi dan lain sebagainya.

2. Sistem diklasifikan sebagai system alamiah (natural system) dan system buatan manusia (human made system)

Sistem alamiah adalah system yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya system perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah system yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi anatara manusia dengan mesin disebut dengan human machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan computer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem diklasifikan sebagai system tertentu (deterministic System) dan system tak tentu (probabilistic system)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari system dapat diramalkan. Sistem computer adalah contoh dari system tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah system yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilitas.

4. Sistem diklasifikan sebagai system tertutup (closed system) dan system terbuka(open system)

Sistem tertutup merupakan system yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis system tertutup ini ada, tetapi kenyataanya tidak ada system yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed (secara relative tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah system yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena system sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luanya, maka suatu system harus mempunyai suatu system pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relative tertutup karena system tertutup akan bekerja secara otomatis dna terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.













Klasifikasi system terbuka dan tertutup dapat digambarkan sebagai berikut :


4. Pengertian Pengembangan Sistem

Pengembangan system (system development) dapat berarti menyusun suatu system yang baru untuk menggantikan system yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki system yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal, yaitu sebagai berikut ini :

1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul disistem yang lama yang dapat berupa :




a. Ketidakberesan
Ketidakberesan dalam system yang lama menyebabkan system yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Ketidakberesan ini dapat berupa :
- Kecurangan-kecurangan disengaja yang menyebabkan tidak amannya harta kekayaan perusahaan dan kebenaran dari data menjadi kurang terjamin.
- Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat menyebabkan kebenaran dari data kurang terjamin.
- Tidak efisiensinya operasi.
- Tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.

b. Pertumbuhan Organisasi
Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya system yang baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru. Karena adanya perubahan ini, maka menyebabkan system yang lama tidak efektif lagi, sehingga system yang lama sudah tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan(Opportunities)

Tenologi informasi telah berkembang dengan cepatnya. Perangkat keras computer, perangkat lunak dan teknologi komunikasi telah begitu cepat berkembang. Oganisasi mulai merasakan bahwa teknologi informasi ini perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen. Dalam keadaan pasar bersaing, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada. Bila pesaing dapat memanfaatkan teknologi ini, maka kesempatan-kesempatan akan jatuh ke tangan pesaing. Kesempatan-kesempatan ini dapat berupa peluang-peluang pasar, pelayanan yang meningkat kepada pelanggan dan lain sebagainya.

3. Adanya instruksi-instruksi (derivatives)

Penyusunan system yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi-instruksi dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah.

Berikut ini dapat digunakan sebagai indicator adanya permasalahan-permasalahan dan kesempatan-kesempatan yang dapat diraih, sehingga menyebabkan system yang lama harus diperbaiki, ditingkatkan bahkan diganti keseluruhannya. Indikator-indikator ini diantaranya adalah sebagai berikut :
- Keluhan dari langganan
- Pengiriman barang yang sering tertunda
- Pembayaran gaji yang terlambat
- Laporan yang tidak tepat waktunya
- Isi laporan yang sering salah
- Tanggung jawab yang tidak jelas
- Waktu kerja yang berlebihan
- Ketidakberesan kas
- Produktifitas tenaga kerja yang rendah
- Banyaknya pekerja yang menganggur
- Kegiatan yang tumpang tindih
- Tanggapan yang lambat terhadap langganan
- Kehilangan kesempatan kompetisi pasar
- Kesalahan-kesalahan manual yang tinggi
- Persediaan barang yang terlalu tinggi
- Pemesnaan kembali barang yang tidak efisien
- Biaya Operasi yang tinggi
- File-file yang kurang teratur
- Keluhan dari supplier karena tertundanya pembayaran
- Bertumpuknya back order (tertundanya pengiriman karena kurangnya persediaan barang)
- Investasi yang tidak efisien
- Peramalan penjualan dan produksi tidak tepat
- Kapasitas produksi yang menganggur (idle capasites)
- Pekerjaan manajer yang terlalu teknis
- Dll.

Proses pengembangan system dapat digambarkan sebagai berikut :















Dengan telah dikembangkannya system yang baru, maka diharapkan akan terjadi peningkatan-peningkatan di system yang baru. Peningkatan-peningkatan ini berhubungan dengan PIECES (merupakan singkatan untuk memudahkan mengingatnya), yaitu sebagai berikut:

- Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) system yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time. Throughtput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu. Response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan terebut.
- Information (informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.
- Economy (ekonomis), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.
- Control (Pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.
- Efficiency (efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.
- Services (pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh system.

PRINSIP PENGEMBANGAN SISTEM
 Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajeman
 Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar
 Semua alternative yang ada harus diinvestigasi
 Investasi yang terbaik harus bernilai
 Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
 Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan system.
 Proses pengembangan system tidak harus urut
 Jangan takut membatalkan proyek
 Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan system

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM

Pengembangan system informasi yang berbasis computer dapat merupakan tugas kompleks yang membutuhkan banyak sumber daya dan dapat memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk menyelesaikannya. Proses pengembangan system melewati beberapa tahapan dari mulai system itu direncanakan sampai dengan system tersebut diterapkan, dioperasikan dan dipelihara. Bila operasi system yang sudah dikembangkan masih timbul kembali permasalahan-permasalahan yang kritis serta tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan system, maka perlu dikembangkan kembali suatu system untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke tahap yang pertama, yaitu tahap perencanaan system. Siklus ini disebut dengan siklus hidup suatu system (system life cycle). Daur atau siklus hidup dari pengembangan system merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam tahanpan tersebut dalam proses pengembangannya.

Dari sekian banyak siklus pengembangan system menurut beberapa penulis sejak tahun 1970 an, diambil salah satu yang akan menjadi acuan kita mengenai pengembangan system ini, yaitu menurut John Burch, Gary Grudnitski, Information Systems, Theory and Practice (new York: John Wiley & Sons) yang menuliskan tahapan pengembangan system sebagai berikut:

1. Kebijakan dan perencanaan system (System policy and planning)
2. Pengembangan system (system development)
a. Analisis system (system analysis)
b. Desain system secara umum (general system design)
c. Penilaian system (system evaluation)
d. Desain system terinci (detailed system design)
e. Implementasi system (system implementation)

3. Manajemen system dan operasi (system management and operation)



























Metodologi Pengembangan Sistem

Metodologi adalah :
Kesatuan metode-metode, procedure-prosedure, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin lainnya.

Metode adalah :
Suatu cara/ teknik yang sisematik untuk mengerjakan sesuatu.

Metodologi pengembangan system yang ada biasanya dibuat atau diusulkan oleh :

- Penulis buku
- Peneliti
- Konsultan
- System house
- Pabrik software


Alat dan teknik pengembangan Sistem

Untuk dapat melakukan langkah-langkah sesuai dengan yang diberikan oleh metodologi pengembangan system yang terstruktur, maka dibutuhkan alat dan teknik untuk melaksanakannya. Alat-alatt yang digunakan dalam suatu metodologi umumnya berupa suatu gambar atau diagram atau grafik. Selain berbentuk gambar, alat-alat yang digunakan juga ada yang berupa gambar atau grafik (nongraphical tools), seperti misalnya data dictionary, structured English, pseudocode serta formulir-formulir untuk mencatat dan mnyajikan data.

Alat-alat pengembangan system yang berbentuk grafik diantaranya adalah sebagai berikut ini :

a. HIPO diagram
HIPO (Hierarchy Plus Input-Process-Output), adalah alat dokumentasi program yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam system digambarkan oleh fungsi utamanya.

b. Data flow diagram
Digunakan untuk menggambarkan suatu system yang telah ada atau system baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut menglir (misalnya lewat telpon, surat dan sebaginya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, mcrifile, harddisk, tape, diskette dan lain sebagianya)



c. Structured chart
Digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dari system informasi secara berjenjang dalam bentuk modul dan submodule dengan menunjukan hubungan elemen data dan elemen control anatara hubungan modulnya sehingga memberikan penjelasan lengkap dari system dipandang dari elemen data, elemen control, modul dan hubungan antar modulnya.

d. SADT (Structure Analysis and Design Technique)
Structured Analysis and Design Technique, memandang suatu system terdiri dari dua hal : benda (obyek, dokumen atau data) dan kejadian (kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau prangkat lunak). Menggunakan dua tipe diagram yaitu, diagram kegiatan(activity diagrams, disebut actigrams) dan diagram data (data diagrams disebut datagrams)

e. Jackson’s diagram (JSD)
Jackson’s System Develpoment (JSD) membangun suatu model dari dunia nyata (real world) yang menyediakan subyek-subyek permaslahan dari system. Disamping alat-alat berbentuk grafik yang digunakan pada suatu metodologi tertentu, masih terdapat beberapa alat berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan di semua metodologi yang ada. Alat alat ini berupa suatu bagan yang dapat diklasifikan sebagai berikut :

1. Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity charting)
a. Bagan alir sistem(system flowchart)
b. Bagan alir program (program flowchart) yang dapat berupa :
Bagan alir logika program (program logic flowchart)
Bagan alir program computer terinci (detailed computer program flowchart)
c. Bagan alir kertas kerja (paperwork flowchart)
d. Bagan alir proses (process flowchart)
e. Gantt chart

2. Bagan untuk menggambarkan tata letak (layout charting)

3. Bagan untuk menggambarkan hubungan personil (personil relationship charting)
a. Bagan distribusi kerja (working distribution chart)
b. Bagan organisasi (organization chart)

Teknik-teknik dalam pengembangan sistem yang dapat digunakan antara lain sebagai berikut ini :

a. Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique)
Teknik ini digunakan untuk penjadwalan waktu pelaksanaan suatu proyek

b. Teknik menemukan fakta (fact finding techniques)
Yaitu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpukan data dan menemukan fakta-fakta dalam kegiatan mempelajari sistem yang ada. Teknik-teknik ini diantaranya adalah :

1. Wawancara (interview)
Memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara (interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai (interviewee).

2. Observasi (observation)
Adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan yang mana pada waktu observasi analis sistem dapat ikut juga berpartisipsi dengan orang-orang yang sedang melakukan suatu kegiatan tersebut.

3. Daftar pertanyaan (questionnaires)
Adalah suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan analis sistem untuk mengumpulkan data dan pendapat dari responden-responden yang dipilih.

4. Pengumpulan sampel (sampling)
Pengambilan sampel adalah pemilihan sejumlah item tertentu dari seluruh item yang ada dengan tujuan mempelajari sebagian item tersebut untuk mewakili seluruh itemnya dengan pertimbangan biaya dan waktu yang terbatas.

c. Teknik analisis biaya / manfaat (cost-effectiveness analysis atau cost benefit analysis)
Teknik ini menilai dari sisi kelayakan ekonomis suatu pengembangan sistem informasi.

d. Teknik untuk menjalankan rapat
Selama proses pengembangan sistem dilakukan, seringkali rapat-rapat diadakan baik oleh tim pengembangan sistem sendiri atau rapat anatara tim pengembangan sistem dengan pemakai sistem manajer, sehingga kemampuan analis sistem untuk memimpin atau berpartisipasi di dalam suatu rapat merupakan hal yang penting terhadap kesuksesan proyek pengembangan sistem.

e. Teknik inspeksi / walkthrough
Inspeksi merupakan kepentingan dari pemakai sistem dan walkthrough merupakan kepentingan dari analis sistem. Analis sistem melakukan walkthrough untuk maksud supaya dokumentasi yang akan diserahkan kepada pemakai sistem secara teknik tidak mengalami kesalahan dan dapat dilakukan dengan diverifikasi terlebih dahulu oleh analis sistem yang lain. Pemakai sistem melakukan inspeksi untuk maksud menilai dokumentasi yang diserahkan oleh analis sistem secara teknik tidak mengandung kesalahan.

Penyebab kegagalan pengembangan sistem :
1. Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem
2. Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai sistem
3. Kurang sempurnanya evaluasi kualitas analisis biaya
4. Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan.
5. Penggunaan teknologi computer dan perangkat lunak yang tidak direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai
6. Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara
7. Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik


5. FUNGSI ANALIS SISTEM

Analis sistem(system analyst) adalah orang yang menganalisis sistem (mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menetukan kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem) untuk mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan. Sebutan lain untuk analis sistem ini adalah analis informasi (information analyst), analis bisnis (business analyst), perancang sistem (system designer), konsultan sistem (system consultant) dan ahli teknik sistem (system engineer).

Analis sistem berbeda dengan pemogram. Pemogram (programmer) adalah orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi tertentu berdasarkan rancang bangun yang telah dibuat oleh analis sistem. Akan tetapi ada juga analis sistem yang melakukan tugas-tugas seperti pemrogram dan sebaliknya ada juga pemrogram yang melakukan tugas-tugas yang dilakukan oleh analis sistem. Orang yang melakukan tugas baik sebagai analis sistem maupun pemrogram disebut analis / pemrogram (analyst / programmer) atau pemrogran/ analis (programmer/analyst). Tugas dan tanguung jawab analis sistem dan pemrogram adalah berbeda dan dapat dilihat pada table berikut :

Pemrogram Analis Sistem

1. Tanggung jawab pemrogram terbatas pada pembuatan program computer.

2. Pengetahuan pemrogram cukup terbatas pada teknologi computer, sistem computer, utilities dan bahasa-bahasa pemrograman yang diperlukan.

3. Pekerjaan pemrogram sifatnya teknis dan harus tepat dalam pembuatan instruksi-instruksi program.

4. Pekerjaan pemrogram tidak menyangkut hubungan dengan banyak orang, terbatas pada sesame pemrogram dan analis sistem yang mempersiapkan rancang bangun (spesifikasi) programnya.
1.Tanggung jawab analis sistem tidak hanya pada pembuatan program computer saja, tetapi pada sistem secara keseluruhan.

2. Pengetahuan analis sistem harus luas, tidak hanya pada teknologi computer, tetapi juga pada bidang aplikasi yang ditanganinya.

3.Pekerjaan analis sistem dalam pembuatan program terbatas pada pemecahan masalah secara garis besar.

4.Pekerjaan analis sistem melibatkan hubungan banyak orang, tidak terbatas pada sesame analis sistem,pemrogram, tetapi juga pemakai sistem dan manajer.



Pengatahuan dan keahlian yang diperlukan Analis Sistem

Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian yang khusus. Beberapa analis sistem setuju bahwa pengetahuan-pengetahuan dan keahlian berikut ini sangat diperlukan bagi seorang analis sistem yang baik :

1. Pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan data, tekonologi computer dan pemrograman computer:

a. Keahlian teknik yang harus dimiliki adalah termasuk keahlian dalam penggunaan alat dan teknik untuk pengembangan perangkat lunak aplikasi serta keahlian dalam menggunakan computer.
b. Pengetahun teknik yang harus dimiliki meliputi pengetahuan tentang perangkat keras computer, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa computer, sistem operasi, utilites dan paket-paket perangkat lunak lainnya.

2. Pengetahun tentang bisnis secara umum
Aplikasi bisnis merupakan aplikasi yang sekarang paling banyak diterapkan, maka analis sistem harus mempunyai pengetahuan tentang ini. Pengetahuan ini dibutuhkan supaya analis sistem dapat berkomunikasi dengan pemakai sistem. Pengetahun tentang bisnis ini meliputi akuntansi keuangan, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen, pemasaran,produksi, manajemen personalia, keuangan, tingkah laku organisasi, kebijakan perusahaan dan aspek-aspek bisnis lainnya.

3. Pengetahun tentang metode kuantitatif
Dalam membangun model-model aplikasi, analis sistem banyak menggunakan metode-metode kuantitatif, seperti misalnya pemrograman linier (linier programming), pemrograman dinamik (dynamic programming), regresi (regression), network, pohon keputusan (decision tree), trend, simulasi dan lain sebagainya.

4. Keahlian pemecahan masalah
Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk meletakkan permasalahan-permasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis, memecah-mecah masalah tersebut ke dalam bagian-bagiannya, menganalisisnya dan kemudian harus dapat merangkainya kembali menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan-permsalahan tersebut.


5. Keahlian komunikasi antar personil
Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan komunikasi baik secara tertulis. Keahlian ini diperlukan di dalam wawacara, presentasi, rapat dan pembuatan lapoaran-laporan.

6. Keahlian membina hubungan antar personil
Manusia merupakan faktor yang kritis didalam sistem dan watak manusia satu dengan yang lainnya berbeda. Analis sistem yang kaku dalam membina hubungan kerja dengan personil-personil lainnya yang terlibat, akan membuat pekerjaannya menjadi tidak efektif. Apalagi bila analis sistem tidak dapat membina hubungan yang baik dengan pemakai sistem, maka akan tidak mendapat dukungan dari pemakai sistem atau manajemen dan kecenderungan pemakai sistem akan mempersulitnya.

Tim Pengembangan Sistem

Dalam proyek pengembangan sistem yang kecil dan sederhana, kemungkinan hanya ada seorang analis sistem yang merangkap sebagai pemrogram (analis/pemrogram) atau seorang pemrogram yang merangkap sebagai analis sistem(pemrogram/analis). Akan tetapi untuk proyek pengembangan sistem yang besar atau komplek, pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh sejumlah orang dalam bentuk tim. Anggota dari tim pengembangan sistem ini tergantung dari besar kecilnya ruang lingkup proyek yang akan ditangani.Tim ini secara umum dapat terdiri dari personil-personil sebagai berikut :

1. Manajer analisis sistem
Manajer anaisi sistem (manager of system analysis) ini disebut juga sebagai coordinator proyek dan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Sebagai ketua/ coordinator tim pengembangan sistem
b. Mengarahkan,mengontrol dan mengatur anggota tim pengembangan sistem lainnya
c. Membuat jadwal pelaksanaan proyek pengembangan sistem yang akan dilakukan
d. Bertanggung jawab dalam mendefinisikan masalah,studi kelayakan, disain sistem dan penerapananya.
e. Memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan sistem
f. Mewakili tim untuk berhubungan dengan pemakai sistem dalam hal perundingan-perunndingan dan pemberian-pemberian nasehat kepada manajemen dan pemakai sistem.
g. Membuat laporan-laporan kemajuan proyek (progress report)
h. Mengkaji ulang dan memeriksa kembali hasil kerja dari tim.

2. Ketua analis sistem
Ketua analis sistem (lead system analyst) biasanya menjabat sebagai wakil dari manajer analisis sistem.Tugasnya adalah membantu tugas dari manajer analisis sistem dan mewakilinya bila manajer analis sistem berhalangan.

3. Analis sistem senior
Analis sisten senior (senior system analyst) merupakan analis sistem yang sudah berpengaalaman.

4. Analis sistem
Analys sistem (system analyst) merupakan analis sistem yang cukup berpengalaman dan dapat bekerja sendiri tanpa bimbingan dari analis sistem senior.

5. Analis sistem yunior
Analis sistem yunior (junior system analyst) merupakan analis sistem yang belum berpengalaman dan masih membutuhkan bimbingan-bimbingan dari analis sistem yang lebih senior. Analis sistem yunior ini sering juga disebut dengan analis sistem yang masih dilatih (system analyst trainee).

6. Pemrogram aplikasi senior
Permograman aplikasi senior (senior application programmer) merupakan pemrigraman computer yang sudah berengalaman dengan tugas merancang spesifikasi dari program aplikasi dan mengkoordinasi kerja dari pemrogram yang lainnya.Pemrogram aplikasi senior ini kadang-kadang juga disebut dengan pemrogram / analis.

7. Pemrogram aplikasi
Pemrogram apliaksi (application programmer) merupakan pemrogram computer yang cukup berpengalaman dan dapat melakukan tugasnya tanpa harus dibimbing secara langsung lagi.



8. Pemrogram aplikasi yunior
Pemrogram aplikasi yunior (junior application programmer) merupakan pemrogram computer yang belum berpengalaman dan masih dibawah bimbingan langsung dari pemrogram yang lebih senior. Pemrogram aplikasi yunior biasanya hanya dilibatkan pada pembuatan modul-modul program yang sederhana, seperti misalnya pembuatan bentuk-bentuk I/O. Pemrogram aplikasi yunior ini sering juga disebut dengan pemrogram aplikasi yang masih dilatih (application programmer trainee).

















PENUTUPAN
Berdasarkan tugas makala yang di buat ini saya sebagai penyusun merasa bersyukur ,karena dari tugas ini saya bisa menambah pengetahuan yang saya miliki tentang komputer .beberapa pengetahuan yang saya dapat tentang komputer seperti. (arsitektur von neuman ,arsitektur harvart ,alat dan teknik pengembangan ,pengetahuan dan keahlian yang di perlukan analis sistem, tim pengembangan sistem ,penyebab kegagalan analis sistem .) serta pengetahuan lainnya yang terdapat dalam tugas makala ini .
Semoga tugas makala ini .bukan saja sebagai suatu sarat untuk mendapatkan nilai pengganti tugas dan mit matakuliah Arsitektur komputer saja. tetepi sebagai bahan tambahan pembelajaran pada mata kulia ini .




Hormat saya


Penyusun .putra .f . tatiratu




RED MORE..
Posted in
JATWAL MAKAN VLA_FITNES

PAGI.
7.30 Amino 3 + Krealkalyn
8.00 Breakfast ( Teh Hijau + Gula L-men +Sagu )
8.30 Latihan Kardio ( Prut )
10.00 Nasi Merah +Sayur+Ikan/Daging

SIANG.
12.oo Snack Pisang
2.00 Makan Siang
SORE.
4.00 Latihan ( Amino + K.a )
6.00 Suplemen + Buah
MALAM.
7.30 Makan Malam
9.30 Suplemen
10.00 Istirahat

SELAMAT MENCOBAH

RED MORE..

MAKALAH PENERAPAN KOMPUTER

Posted in
MAKALAH

Oleh





NAMA : Putra.F.Tatiratu
NIM : 25309068
TUGAS : KONSEP TEKNOLOGI INFORMASI




DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
POLITEKNIK NEGERI AMBON
2009






Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih penyertaan serta anugerahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Adapun judul yang diangkat dalam penulisan tugas ini, yaitu:


“PENERAPAN KOMPUTER”

Dengan terselesainya tugas ini,penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bpk.Ir.H.D. Nikijuluw, selaku Direktur Politeknik Negeri Ambon.
2. Bpk.Ir.A.S Latuconsina, selaku Ketua Jurusan Teknik Listrik Politeknik Negeri Ambon.
3. Bpk.Ir.H.L. Latuperissa, selaku Sekretaris Jurusan Teknik Listrik Politeknik Negeri Ambon.
4. Ibu.C.de Fretes,selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu demi terselesainya tugas ini.
5. Ibunda tercinta yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun spiritual.
6. Sahabat tercinta yang selalu memberikan dorongan dan semangat.


Penulis menyadari bahwa penulisan tugas ini tidakluput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh sebab itu dengan segenap hati penulis akan menerima kritik, saran,dan petunjuk dari semua pihak guna kesempurnaan penulisan tugas ini.
Akhirnya kiranya Tuhan memberkati kita dalam tugas dan pengabdian.









Ambon,Oktober 2009




Putra.F.Tatiratu













DAFTAR ISI





BAB 1. PENDAHULUAN

I.1. Kata Pengatar

I.2. Daftar Isi

I.3. Latar Belakang



BAB II. ISI

II.1. Penerapan Komputer

II.2. Keuntungan

II.3. Kerugian



BAB III. Penutup

III.1. Kesimpulan

III.2. Saran
















PENERAPAN KOMPUTER



Zaman yang serba canggih sekarang ini telah ditandai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tersebut perlu diimbangi oleh sumber daya manusia yang mampu beradaptasi dengan cepat. Teknologi informasi dan komunikasi juga erat hubungannya dengan komputer yang sudah menjadi kebutuhan mutlak sekarang ini.
Komputer tidak saja dapat digunakan sebagai alat berhitung, tetapi juga sebagai sumber informasi dan alat komunikasi. Informasi dan komunikasi dapat dilakukan karena komputer memiliki jangkauan yang sangat luas, cepat, dan praktis. Kita dapat mengirimkan surat melalui e-mail (electronic e-mail)ke seseorang dalam waktu beberapa menit, bahkan beberapa detik ke seluruh negara. Komputer berfungsi sebagai pusat dan media informasi, untuk mencari informasi secara cepat jika sudah terhubung dengan jaringan internet.
Penggunaan komputer sebagai teknologi informasi perlu dapat perhatian utama agar berjalan sesuai dengan fungsi dan manfaatnya, yakni manfaat dalam sikap, kesehatan, dan keselamtan kerja (K3). Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.
Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Begitu juga iptek tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena itu iptek tidak pernah bisa menjdai standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan.











I.3
Penerapan Computer dalam berbagai bidang berdasarkan kegunaan, keuntungan, dan kerugiannnya :

DI Bidang Ekonomi

Kegunaanya antara lain:

- Untuk meningkatakan kemampuan produktivitas dunia Ekonomi baik dari aspek
teknologi Ekonomi maupun pada aspek jenis produksi


DI Bidang Informasi dan Komunikasi
Kegunaanya antara lain:

- Kita akan lebih cepat mendapatkan inforamasi-informasi yang akurat dan terbaru
Dari bumi bagian manapun melalui internet
- Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya
melalui handphone.
- Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah dan lain-lain.


Di Bidang Sosial dan Budaya
Kegunaanya antara lain:

- Kegunaannya adalah Untuk melestarikan sosial dan kebudayaan bangsa di seluruh
Dunia.


Di Bidang Politik
Kegunaanya antara lain:

- Kegunaannya adalah Agar masyarakat lebih mengenal tentang dunia politik.
Di Bidang Dunia Hiburan

Kegunaanya antara lain:

- Paket-paket aplikasi untuk animasi dan efek merupakan program-progam yang
Sering digunakan dalam pembuatan animasi dan efek-efek tersubut


- Penggunaan komputer di dunia hiburan memudahkan dalam penyajian informasi
- Dalam bidang permainan,penggunaan komputer digunakan mengisi waktu
senggan dengan program-program permainan atau (game) yang bermacam-macam
saat ini program-program permainan atau game telah dibuat dan banyak di temui
di pasaran-pasaran
- Dalam dunia pertelivisian dan perfilman,komputer digunakan dalam pembuatan
film-film yang memerlukan animasi khusus,misalnya film kartun maupun
yang memerlukan efek-efek khusus


Di Bidang Penerbangan

Kegunaanya antara lain:

- Dengan bantuan komputer,pelanyanan dan pengaturan jadwal penerbangan akan
lebih cepat dan tepat
- digunakan untuk mengatur jadwal dan mengatur system pemesanan tiket.


Di Bidang kriminalitas

Kegunaanya antara lain:

- Program komputer yang canggih yang telah dikembangkan adalah
crime Analisa support system yang dapat mengidentifikasi daerah yang
kemungkinan akan terjadi kriminalitas
- system yang lainnya yang digunakan dalam bidang kriminalitas adalah:
 Promis ( Prosecutor-offender management information system )
yang dikembangkan Institut of Lawa and Social Research di Washinghton,
yang dapat memberikan informasi mengenai masalah kriminalitas mana yang
paling penting dan dapat memberikan informasi bukti-bukti tertuduh untuk
di bawah ke pengadilan
 Catch ( Computer Assisted Terminal Criminal Hunt ) digunakan di kota
newYork yang menyediakan informasi mengenai deskripsi secara mendetail
dari orang-orang yang dicurigai dan akan ditampilkan di layer komputer
 Motion ( Metropolitan Orlean Total Information Online Network ) yang
yang digunakan untuk informasi sekitar 150.000 orang yang mempunyai latar
belakang kriminalitas,meliputi sidik jari,nama samaran dan data mendetail lainnya
 Arjis ( Automated Regional Justice Informatio system ) yang di gunakan
di San Diego untuk menyediakan informasi mengenai sidik jari dan tingkah laku
dari pada pelaku kriminalitas.


Di Bidang Perbangkah

Kegunaanya antara lain:

- Saat ini dengan dikenalkanya E-Commerce,maka pelanyanan transaksi secara online
Dapat diterapkan dengan disediakanya ATM kemudian dengan pengunaan internet
Memudakan pebangka dalam melakukan pelanyan
Kepada nasabahnya melalui INTERNET BANKING dan SMS BANKING
- Kegunaan komputer di bidang perbangkah untuk menghasilkan informasi bagi
pihak manejemen bank sendiri dan juga meningkatkan pelayanan kepadah
phak nasabah bank.


Di Bidang Kedokteran

Kegunaanya antara lain:

- DSR( Dynamic Spatial Reconstructor ) digunakan untuk organ tubuh yang bergerak
- PET ( Position Emision Tomography ) juga merupakan sestem komputer yang
menampilkan gambar yang mempergunakan isitop radioaktif
- NMR ( Nuclear Magnetic resonance ) NMR berkerja dengan cara memagnetikkan
nuclear ( Pusat Atom ) dari atom hdrirogen,digunakan untuk mendeteksi kanker
- SPECT ( Singel Photon Emissio computer Tomography ) yang mendekteksi
Partikel-partikel tubuh yang di tampilkan dalam bentuk gambar.
Spect mempergunakan isotop radioaktif
- Kegunaan komputer di dalam bidang kedokteran salah satunya adalah
untuk mendiagnosa penyakit dan menemukan obat yang tepat
- Penggunana komputer dalam dunia kedokteran ditandai dengan penggunaan
system CAT ( Komputerized Axial Tomography ) pertama kali pada tahun 1973
untuk membuat gambar otak.sekarang CAT digunakan untuk menggambil seluruh
organ tubuh yang lainnya
- komputer memudahkan dalam menganalisa organ-organ tubuh manusia
tanpa operasi dan memudahkan menganalisa organ tubuh manusia bagian
dalam yang sulit di lihat.


Di Bidang Pendidikan

Kegunaanya antara lain:

- Adanya internet memudahkan belajar jarak jauh
- Untuk membantu proses belajar di dunia pendidikan adalah digunakannya komputer
dalam belajar maupun paket aplikasi dalam komputer dapat membantu dalam
proses belajar/mengajar
- Kegunaan komputer di bidang pendidikan adalah untuk membantu proses
belajar mengajar
- Paket-paket aplikasi dalam dunia pendidikan yang digunakan untuk membantu
Memudahkan dalam mempelajari matematika,bahasa inggris,dll


Di Bidang Teknik dan Imul Pengetahuan

Kegunaanya antara lain:

- Contoh penerapan computer dalam bidang teknik dan imul pengetahuan adalah:
 Para ahli nukril dapatmembuat model rekator nukril pada layer komputer
Tidak perluh membuat model
Seberarnya ( Menggindari biaya dan resiko bahaya nukril )
 Para ahli peracangan bentuk misalnya peracangan tata ruangan,
mobil,arsitektur bagunan/rumah.menggunakan aplikasi dari komputer
aideddesign ( CAD ),program sofware yang sering digunakan
adalah AUTOCAD
 Para ahli kimia dapat menggunakan komputer untuk membuat model-model
molekul dan melihat reaksi kimia melalui simulasi dalam
pencampuran masing-masing molekul
 Para ahli geologi menggunakan komputer untuk mempelajari keadaan
tanah serta countour dari suatau daerah.
 Perjalanan keluar angkasa yang memerlukan ribuan pekerjaan mendetail
Sangat dimudakan dengan bantuan komputera yang pengawasan dapat
Dilakukan malalui control di stasiun bumi maupun yang ada dalam pesawat
 Untuk melakukan penggelolah data penelitian ,khususnya analisa data
statistic ,aplikasi komputer pengolahan data sangat memudahkan
para peneliti atau pengguna



Di Bidang Bisnis

Kegunaanya antara lain:

- kengunaan komputer pada bidang bisnis adalah untuk menyediakan informasi
dengan cepat dan tepat,informasi ini sangat berguna baik dalam pengambilan
keputusan maupun komunikasi dalam suatu bisnis
- Informasi yang beraneka ragam harus tepat pada waktunyadan harus tepat
hasinya untuk disampaikan ke para penggunanya,untuk itulah di butukan alat
penglolah data yang dapat menyediakan informasi tersebut
- penyajian informasi yang cepat dan tepat telah menyebabkan penyajian informasi
Untuk pihak manejemen menjadi penting sehingga lahirlah system informasi
manejemen ( management information system )
Managemet Information system ( MIS ) merupakan system informasi yang
sekarang banyak diterapkan pada perusahan-perusahan/lembaga-lembaga
untuk menyediakan informasi yang diperlukan oleh semua
tingkat manejemen.definisi MIS ( Gordon B Davis ) sebagai berikut:
suatau system informasi yang di dasarkan pada komputer,dirancang untuk
mendukung operasi,menyediakan informasi kepada manejemen untuk tujuan
pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi


Di Bidang Industri

Kegunaanya antara lain:

- Dalam proses produksi komputer dapat digunakan untuk mengawasan numeric atau
pengawasan proses ( Control Proce )
- pengawasan proses berarti menyediakan otomatisasi di dalam proses yang kontinyu.
komputer untuk pengawasan proses digunakan pada industri
yang membuat otomati proses
produksi dan mengatur otomatis variabel-variabel yang
mempengaruhi proses produksi.
- Pengawasan numeric ( Numeric Control ) berarti pengawasan secara otomatis
terhadap posisi dan operasi mesin-mesin yang digunakan
- Kegunanan komputer di bidang industri sekarang ini sufah meluas digunakan
karena memungkinkan proses produksi di dalam industri
lebih efisien dan lebih efektif.



KEUTUNGAN DAN KERUGIAN



Keuntungannya antara lain :
 Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di ineternet yang bisa disalahgunakan pihak tertentu untuk tujuan tertentu.
 Kerahasiaan alat tes semakin terancam.Melalui internet kita dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi secara langsung dari internet.
 Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.
 Terjadinya industrialisasi
 Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki.
 Perbedaan kepribadian pria dan wanita.
 Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis.
 Meningkatkan rasa percaya diri.
 Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkakan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
 Munculnya media massa,khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah Guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
 Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka.


 Timbulnya kelas menengah baru. Kemampua, keterampilan serta gaya hidup mereka sudah tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di Negara-negara Barat.
 Proses regenerasi kepemimpinan.



Kerugiannya Antara Lain :

 Kerugiannya adalah Kerusakan computer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer inilah beberapa contoh stressyang terjadi karena teknologi. Rusaknya modem internet karena disambar petir.
 Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
 Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar.
 Pola interaksi antar manusia yang berubah. Contohnya: Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan temandan orang asing kapan saja.

 Kerugiannya adalah Seperti kita ketahui di bidang pendidikan juga mencetak generasi yang berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral rendah. Contohnya dengan ilmu komputer yang tinggi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain. Kerugiannya seperti Adanya kecendurungan tumbuh untuk melaksanakan demokrasi dalam pemilihan Gubernur, Calon Kabinet, dan lain-lain.

















III.1.Kesimpulan

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat TuhanYang Maha Kuasa sehingga penulis dapat menyelesaikan makala mini ini dengan baik. Makala ini sebagai suatu syarat dalam Pembelajaran Konsep Teknologi Informasi agar lebih memahami tentang apa itu komputer.

Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangan baikmengenai penulisan ini maupun dalam penyusunannya. Oleh karena itu penulis selalu mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan makala ini. Sehubungan dengan hal tersebut maka penulis mengucapakan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan makala ini dengan baik.






III.2.Saran

1. Agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan dalam membuat Makalah ini
Sebaiknya memperhatikan atau mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan
Makalah tersebut.

2. Apabila ada pekerjaan yang tidak dapat dilakukan akibat hambatan misalnya
Mati lampuh dll,sebaiknya selesaikan terlebih dahulu pekerjaan lain yang bisa
Diselesaikan saat itu


3. Dalam mengerjakan suatu pekerjaan haruslah memperhatikan keselamatan kerja
Sebab terhambat dan tidaknya suatu pekerjaan tergantung pula pada keselamatan
Kerja.


RED MORE..

PENGERTIAN ASPAL BETON CAMPURAN PANAS

Posted in
ASPAL BETON
CAMPURAN PANAS

A. PENDAHULUAN
Prasyarat:
Lulus semester IV Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Standar Kompetensi:
Mahasiswa dapat menyebutkan klasifikasi aspal beton campuran panas berdasarkan fungsinya dan menjelaskan dua metode perencanaan campuran aspal panas dengan benar.
Kompetensi Dasar:
1. Dapat menyebutkan klasifikasi aspal beton campuran panas berdasarkan fungsinya beserta karakteristik dan syarat yang harus dipenuhi.
2. Dapat menyebutkan faktor yang mempengaruhi kualitas dari aspal beton.
3. Dapat menyebutkan dua metode perencanaan campuran hotmix, dan jelaskan apa perbedaannya secara spesifik.
B. PENYAJIAN
Aspal beton campuran panas merupakan salah satu jenis dari lapis perkerasan konstruksi perkerasan lentur. Jenis perkerasan ini merupakan campuran merata antara agregat dan aspal sebagai bahan pengikat pada suhu tertentu. Untuk mengeringkan agregat dan mendapatkan tingkat kecairan yang cukup dari aspal sehingga diperoleh kemudahan untuk mencampurnya, maka kedua material harus dipanaskan dulu sebelum dicampur. Karena dicampur dalam keadaan panas maka seringkali disebut sebagai “ hot mix “. pekerjaan pencampuran dilakukan di pabrik pencampur , kemudian dibawa ke lokasi dan di hampar dengan mempergunakan alat penghampar (paving machine) sehingga diperoleh lapisan lepas yang seragam dan merata untuk selanjutnya dipadatkan dengan mesin pemadat dan akhirnya diperoleh lapisan padat aspal beton.


7.1. KLASIFIKASI ASPAL BETON
A. Berdasarkan fungsinya aspal beton campuran panas dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Sebagai lapis permukaan yang tahan terhadap cuaca, gaya geser, dan tekanan roda serta memberikan lapis kedap air yang dapat melindungi lapis dibawahnya dari rembesan air.
2. Sebagai lapis pondasi atas
3. Sebagai lapis pembentuk pondasi, jika dipergunakan pada pekerjaan peningkatan atau pemeliharaan.
Sesuai dengan fungsinya maka lapis aspal beton mempunyai kandungan agregat dan aspal yang berbeda. Sebagai lapis aus, maka kadar aspal yang dikandungnya haruslah cukup sehingga dapat memberikan lapis yang kedap air. Agregat yang dipergunakan lebih halus dibandingkan dengan aspal beton yang berfungsi sebagai lapis pondasi.

B. Berdasarkan metode pencampurannya, aspal beton dapat dibedakan atas:
1. Aspal beton Amerika, yang bersumber kepada Asphalt Institute.
2. Aspal beton durabilitas tinggi, yang bersumber pada BS 594, Inggris, dan dikembangkan oleh CQCMU, Bina Marga, Indonesia.

7.2. KARAKTERISTIK CAMPURAN
Karakteristik campuran yang harus dimiliki oleh campuran aspal beton campuran panas adalah :
1. Stabilitas
2. Durabilitas
3. Fleksibilitas
4. Tahanan geser (skid resistance)
5. Kedap air
6. Kemudahan pekerjaan (workability)
7. Ketahanan kelelehan (fatique resistance)

S t a b i l i t a s
Stabilitas lapisan pekerjaan jalan adalah kemampuan lapisan perkerasan menerima beban lalu lintas tanpa terjadi perubahan bentuk tetap seperti gelombang, alur ataupun bleeding. Kebutuhan akan stabilitas setingkat dengan jumlah lalu lintas dan beban kendaraan yang akan memakai jalan tersebut. Jalan dengan volume lalu lintas tinggi dan sebagian besar merupakan kendaraan berat menuntut stabilitas yang lebih besar dibandingkan dengan jalan dengan volume lalu lintas yang hanya terdiri dari kendaraan penumpang saja. Kestabilan yang terlalu tinggi menyebabkan lapisan itu menjadi kaku dan cepat mengalami retak, disamping itu karena volume antar agregat kurang, mengakibatkan kadar aspal yang dibutuhkan rendah. Hal ini menghasilkan film aspal tipis dan mengakibatkan ikatan aspal mudah lepas sehingga durabilitasnya rendah.

Stabilitas terjadi dari hasil geseran antar butir, penguncian antar partikel dan daya ikat yang baik dari lapisan aspal. Dengan demikian stabilitas yang tinggi dapat diperoleh dengan mengusahakan penggunaan :
1. agregat dengan gradasi yang rapat (dense graded)
2. agregat dengan permukaan yang kasar
3. agregat berbentuk kubus
4. aspal dengan penetrasi rendah
5. aspal dengan jumlah yang mencukupi untuk ikatan antar butir

Agregat bergradasi baik, bergradasi rapat memberikan rongga antar butiran agregat (voids in mineral agregat = VMA) yang kecil. Keadaan ini menghasilkan stabilitas yang tinggi, tetapi membutuhkan kadar aspal yang rendah untuk mengikat agregat. VMA yang kecil mengakibatkan aspal yang dapat menyelimuti agregat terbatas dan menghasilkan film aspal yang tipis. Film aspal yang tipis mudah lepas yang mengakibatkan lapis tidak lagi kedap air, oksidasi mudah terjadi, dan lapis perkerasan menjadi rusak. Pemakaian aspal yang banyak mengakibatkan aspal tidak lagi dapat menyelimuti agregat dengan baik ( karena VMA kecil) dan juga menghasilkan rongga antar campuran (voids in mix = VIM ) yang kecil. Adanya beban lalu lintas yang menambah pemadatan lapisan mengakibatkan lapisan lapisan aspal meleleh keluar yang dinamakan bleeding.


Gambar 7.1 VIM dan VMA
( Aspal yang terabsorbsi tidak tergambar )
Durabilitas ( keawetan / daya tahan )
Durabilitas diperlukan pada lapisan permukaan sehingga lapisan dapat mampu menahan keausan akibat pengaruh cuaca, air dan perubahan suhu ataupun keausan akibat gesekan kendaraan.

Faktor yang mempengaruhi durabilitas lapis aspal beton adalah :
1. Film aspal atau selimut aspal, film aspal yang tebal dapat menghasilkan lapis aspal beton yang berdurabilitas yang tinggi, tetapi kemungkinan terjadinya bleeding menjadi tinggi.
2. VIM kecil sehingga lapis kedap air dan udara tidak masuk kedalam campuran yang menyebabkan terjadinya oksidasi dan aspal menjadi rapuh / getas.
3. VMA besar, sehingga film aspal dapat dibuat tebal. Jika VMA dan VIM kecil serta kadar aspal tinggi kemungkinan terjadinya bleeding besar. Untuk mencapai VMA yang besar ini dipergunakan agregat bergradasi senjang.

Fleksibilitas (kelenturan)
Fleksibilitas pada lapisan perkerasan adalah kemampuan lapisan untuk dapat mengikuti deformasi yang terjadi akibat beban lalu lintas berulang tanpa timbulnya retak dan perubahan volume. Fleksibilitas yang tinggi dapat diperoleh dengan :
1. Penggunaan agregat bergradasi senjang sehingga diperoleh VMA yang besar.
2. Penggunaan aspal lunak (aspal dengan penetrsi yang tinggi)
3. Penggunaan aspal yang cukup banyak sehingga diperoleh VIM yang kecil.

Skid resistance (tahanan geser / kekesatan)
Tahanan geser adalah kekesatan yang diberikan oleh perkerasan sehingga kendaraan tidak mengalami slip baik di waktu hujan atau basah maupun diwaktu kering. Kekesatan dinyatakan dengan koefisien geser antar permukaan jalan dan ban kendaraan.
Tahanan geser tinggi jika :
1. penggunaan kadar aspal yang tepat sehingga tak terjadi bleeding.
2. Penggunaan agregat dengan permukaan kasar
3. Penggunaan agregat berbentuk kubus
4. Penggunaan agregat kasar yang cukup

Ketahanan kelelehan (fatique resistance)
Ketahanan kelelehan adalah ketahanan dari lapis aspal beton dalam menerima beban berulang tanpa terjadinya kelelehan yang berupa alur (ruting) dan retak.
Faktor yang mempengaruhi ketahanan terhadap kelelehan adalah :
1. VIM yang tinggi dan kadar aspal yang rendah akan mengakibatkan kelelahan yang lebih cepat.
2. VMA yang tinggi dan kadar aspal yang tinggi dapat mengakibatkan lapis perkerasan menjadi fleksibel.
Kemudahan pelaksanaan (workability)
Yang dimaksud dengan kemudahan pelaksanaan adalah mudahnya suatu campuran untuk dihampar dan dipadatkan sehingga diperoleh hasil yang memenuhi kepadatan yang diharapkan.
Faktor yang mempengaruhi kemudahan dalam pelaksanaan adalah :
1. Gradasi agregat, agregat bergradasi baik lebih mudah dilaksanakan dari pada agregat bergradasi lain.
2. Temperatur campuran, yang ikut mempengaruhi kekerasan bahan pengikat yang bersifat termoplastis.
3. Kandungan bahan pengisi (filler) yang tinggi menyebabkan pelaksanaan lebih sukar.


7.3. PERENCANAAN CAMPURAN
Jika agregat dicampur dengan aspal maka :
1. Partikel-partikel antar agregat akan terikat satu sama lain oleh aspal
2. Rongga-rongga agregat ada yang terisi aspal dan ada pula yang terisi udara
3. Terdapat rongga antar butir yang terisi udara
4. Terdapat lapisan aspal yang ketebalannya tergantung dari kadar aspal yang dipergunakan untuk menyelimuti partikel-partikel agregat.
Lapisan aspal yang baik haruslah memenuhi 4 syarat yaitu stabilitas, durabilitas, fleksibilitas dan tahanan geser seperti penjelasan pada bab 7.2. diatas, tetapi jika memakai gradasi rapat (dense graded) akan menghasilkan kepadatan yang baik, berarti memberikan stabilitas yang baik, tetapi mempunyai rongga pori yang kecil sehingga memberikan kelenturan (fleksibilitas) yang kurang baik dan akibat tambahan pemadatan dari beban lalu lintas berulang serta aspal yang mencair akibat pengaruh cuaca akan memberikan tahanan geser yang kecil.
Sebaiknya jika menggunakan gradasi terbuka, akan diperoleh kelenturan yang baik, tetapi stabilitas yang kecil. Kadar aspal yang terlalu sedikit akan mengakibatkan lapisan pengikat antar butir kurang, lebih-lebih jika kadar rongga yang dapat diresapi aspal besar. Hal ini akan mengakibatkan lapisan pengikat aspal cepat lepas dan durabilitas berkurang.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa haruslah ditentukan campuran antara agregat dan aspal seoptimal mungkin sehingga dihasilkan lapisan perkerasan dengan kwalitas yang seoptimal mungkin. Dengan kata lain haruslah direncanakan campuran yang meliputi gradasi agregat (dengan juga memperhatikan mutu agregat) dan kadar aspal sehingga dihasilkan lapisan perkerasan yang dapat memenuhi ke-4 syarat diatas yaitu :
1. Kadar aspal cukup memberikan kelenturan
2. Stabilitas cukup memberikan kemampuan memikul beban sehingga tak terjadi deformasi yang merusak.
3. Kadar rongga cukup memberikan kesempatan untuk pemadatan tambahan akibat beban berulang dan flow dari aspal.
4. Dapat memberikan kemudahan kerja sehingga tak terjadi segregasi.
5. Dapat memberikan campuran yang akhirnya menghasilkan lapis perkerasan yang sesuai dengan persyaratan dalam pemilihan lapis perkerasan pada tahap perencanaan.
Dengan demikian faktor yang mempengaruhi kualitas dari aspal beton adalah:
1. Absorbsi aspal
2. Kadar aspal efektif
3. Rongga antar butir (VMA)
4. Rongga udara dalam campuran (VIM)
5. Gradasi agregat

7.3.1. Perhitungan dalam campuran aspal beton
Dalam bagian ini akan dibahas perhitungan yang seringkali dipergunakan pada pekerjaan di laboratorium dan dari hasil coring dilapangan, untuk mengetahui karakteristik aspal beton yang telah dipadatkan.
Secara skematis campuran aspal beton yang telah dipadatkan dapat digambarkan sebagai gambar 7.2.

Gambar 7.2 Skema Campuran Aspal Beton
Volume
Va = Volume pori dalam campuran yang telah dipadatkan = VIM
Vb = Volume aspal dalam campuran yang telah dipadatkan
Vba = Volume aspal yang terabsorbsi
Vbe = Volume aspal efektif = Vb – Vba
Vmb = Volume bulk dari campuran yang telah di padatkan
Vmm = Volume dari campuran tanpa volume udara
Vp = Volume dari lapisan parafin
Vsb = Volume agregat (bulk)
Vse = Volume agregat (efektif)
Vma = Volume pori antar butiran agregat
Berat
W = Berat volume dari campuran yang telah dipadatkan
W1 = Berat dari labu terisi air
W2 = Berat dari labu terisi contoh, dan air
Wb = Berat aspal dalam campuran
Ws = Berat agregat
Wba = Berat aspal yang terabsorbsi
Wbe = Berat aspal efektif
Wm = Berat contoh campuran yang telah dipadatkan
Wma = Berat koreksi contoh yang telah dipadatkan
Wmm = Berat contoh yang belum dipadatkan
Wmp = Berat contoh yang telah dipadatkan dan dilapisi parafin
Wmpw= Berat contoh yang telah dipadatkan, dilapisi parafin dan direndam dalam air
Wmssd= Berat contoh yang telah dipadatkan, kering permukaan jenuh
Ws = Berat kering agregat
Berat jenis
G1, G2, …Gn = Berat jenis bulk dari masing-masing agregat 1, 2, ….n. khusus untuk filler, dimana berat jenis bulk sukar ditentukan, dipergunakan berat jenis apparent.
Gb = Berat jenis aspal
Gmb = Berat jenis bulk dari campuran yang telah dipadatkan
Gmba = Berat jenis koreksi dari campuran yang telah dipadatkan
Gmm = Berat jenis maksimum dari campuran (tanpa pori)
Gp = Berat jenis parafin
Gsb = Berat jenis bulk untuk agregat total yang ada
Gse = Berat jenis efektif dari total agregat
Persentase berat
P1, P2, …..Pn = Persentase berat dari komponen agregat 1, 2, …n
Pb = Kadar aspal, persentase dari berat total campuran
Pba = Aspal yang terabsorbsi, persentase dari berat agregat
Pbe = Kadar aspal efektif, persentase dari berat total campuran yang telah dikoreksi.
Ps = Agregat, persentase dari berat total campuran
Pa = Pori udara, persentase dari total volume campuran yang telah padat.

Berat jenis bulk (bulk spesifik gravity) dari total agregat
Aspal beton terdiri dari agregat kasar, agregat kasar, mineral filler, yang berasal dari berbagai macam agregat yang masing-masing mempunyai berat jenis sendiri-sendiri.
Untuk itu guna memudahkan perhitungan berat jenis bulk dari agregat total yang ada dinyatakan dalam Gsb

P1 + P2 + ….+ Pn
Gsb = -------------------------
P1 P2 Pn
--- + ------ + ….---
G1 G2 Gn
Berat jenis efektif (effective specific gravity) dari total agregat

Wmm – Wb
Gse = ------------------
Vmm – Vb

Wmm W1 W2
Vmm = ------- + ----- + -----
w w w

w = berat volume air
W1 = berat botol + air
W2 = berat botol + air + campuran
Aspal yang terabsorbsi agregat, merupakan persentase dari berat agregat

Gse – Gsb
Pba = 100 ( ------------------- ) Gb
Gsb . Gse
Berat jenis bulk dari campuran yang telah dipadatkan

Wm
Gmb = --------------------------------------------
Wmp Wmpw Wmp – Wm
------ - --------- - ( -----------------)
w w Gp
atau
Wm
Gmb = -------------------------
Wmssd Wmw
---------- - ---------
w w

Berat jenis maksimum dari campuran
Berat jenis campuran adalah berat jenis tanpa pori dari campuran
W
Gmm = --------------------
Vsb + Vb - Vba
Penentuan berat dan volume dalam 100 cm3 contoh
1. Berat, W = 100 Gmb
2. Berat aspal, Wb = Pb.W/100
3. Berat agregat, Ws = W – Wb
4. Berat aspal yang terabsorbsi, Wba = Pba Ws/100
5. Volume aspal, Vb = Wb/Gb
6. Volume dari aspal yang terabsorbsi, Vba = Wba/Gb
7. Volume agregat, Vsb = Ws/Gsb

Volume pori dalam campuran (VIM)
Gmm – Gmb
VIM = ---------------------- 100 atau
Gmm

VIM = 100 – (Vb + Vsb – Vba)

Volume pori antar butiran agregat (VMA)

100 (Gsb – Gmb) + Gmb Pb
VMA = -------------------------------------
Gsb
.atau VMA = 100 - Vsb


Kadar aspal efektif
Pba
Pb - ---- (100 – Pb)
100
Pbe = [ ----------------------] 100
Pba
100 - ----- (100 – Pb)
100


7.3.2. Pemeriksaan dengan alat Marshall

Kinerja campuran aspal beton dapat diperiksa dengan menggunakan alat pemeriksaan Marshall seperti pada gambar 7.3. Pemeriksaan ini pertama kali diperkenalkan oleh Bruce Marshall, selanjutnya dikembangkan oleh U.S Corps of Engineer. Saat ini pemeriksaan Marshall mengikuti prosedure PC-0201-76 atau AASHTO T 245-74, atau ASTM D 1559-62T.
Pemeriksaan dimaksudkan untuk menentukan ketahanan (stabilitas) terhadap kelelehan plastis (flow) dari campuran aspal dan agregat. Kelelehan plastis adalah keadaan perubahan bentuk suatu campuran yang terjadi akibat suatu beban sampai batas runtuh yang dinyatakan dalam mm atau 0,01”.





Gambar 7.3 Alat Marshall

Alat Marshall merupakan alat tekan yang dilengkapi dengan proving ring (cincin penguji) yang berkapasitas 2500 kg atau 5000 pon. Proving ring dilengkapi dengan arloji pengukur yang berguna untuk mengukur stabilitas campuran. Disamping itu terdapat arloji kelelehan (flow meter) untuk mengukur kelelehan plastis (flow).
Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 10 cm dan tinggi 7,5 cm dipersiapkan di laboratorium, dalam cetakan benda uji dengan mempergunakan hammer (penumbuk) dengan berat 10 pon (4,536 kg) dan tinggi jatuh 18 inch (45,7 cm), dibebani dengan kecepatan tetap 50 mm/menit.
Dari proses persiapan benda uji sampai pemeriksaan dengan alat Marshall, diperoleh data-data sebagai berikut :

1. Kadar aspal, dinyatakan dalam bilangan desimal satu angka dibelakang koma.
2. Berat volume, dinyatakan dalam ton/m3
3. Stabilitas, dinyatakan dalam bilangan bulat. Stabilitas menunjukkan kekuatan, ketahanan terhadap terjadinya alur (ruting).
4. Kelelehan plastis (flow), dinyatakan dalam mm atau 0,01 inch. Flow dapat merupakan indikator terhadap lentur.
5. VIM, persen rongga dalam campuran, dinyatakan dalam bilangan desimal satu angka belakang koma. VIM merupakan indikator dari durabilitas, kemungkinan bleeding.
6. VMA, persen rongga terhadap agregat, dinyatakan dalam bilangan bulat. VMA bersama dengan VIM merupakan indikator dari durabilitas.
7. Hasil bagi Marshall (kuosien Marshall, merupakan hasil bagi stabilitas dan flow. Dinyatakan dalam kN/mm. Merupakan indikator kelenturan yang potensial terhadap keretakan.
8. Penyerapan aspal, persen terhadap berat campuran, sehingga diperoleh gambaran berapa kadar aspal efektifnya.
9. Tebal lapisan aspal (film aspal), dinyatakan dalam mm. Film aspal merupakan petunjuk tentang sifat durabilitas campuran.
10. Kadar aspal efektif, dinyatakan dalam bilangan desimal satu angka dibelakang koma.

7.3.3. Spesifikasi campuran

Dari bab-bab sebelum ini terlihat bahwa sifat campuran sangat ditentukan dari gradasi agregat , kadar aspal total dan kadar aspal efektif, VIM, VMA, dan sifat bahan baku sendiri. Variasi dari hal tersebut diatas akan menghasilkan kwalitas dan keseragaman campuran yang berbeda-beda. Untuk itu agar dapat memenuhi kwalitas dan keseragaman jenis lapisan yang telah dipilih dalam perencanaan perlu dibuatkan spesifikasi campuran yang menjadi dasar pelaksanaan dilapangan. Dengan spesifikasi itu diharapkan dapat diperoleh sifat campuran yang memenuhi syarat teknis dan keawetan yang diharapkan.

Spesifikasi campuran berbeda-beda, dipengaruhi oleh :
- Perencanaan tebal perkerasan, yang dipengaruhi oleh metode apa yang dipergunakan.
- Ekspresi gradasi agregat, yang dinyatakan dalam nomor saringan. Nomor-nomor saringan mana saja yang umum dipergunakan dalam spesifikasi.
- Kadar aspal yang umum dinyatakan dalam persen terhadap berat campuran seluruhnya.
- Komposisi dari campuran, meliputi agregat dengan gradasi yang bagaimana yang akan dipergunakan.
- Sifat campuran yang diinginkan, dinyatakan dalam nilai stabilitas, flow, VIM, VMA, tebal film aspal.
- Metode rencana campuran yang dipergunakan.

7.3.4. Perencanaan campuran
Perencanaan campuran diperlukan untuk mendapatkan resep campuran yang memenuhi spesifikasi., menghasilkan campuran yang memenuhi kinerja yang baik dari agregat yang tersedia.
Metode perencanaan campuran yang umum dipergunakan di Indonesia adalah:
1. Metode Bina Marga, bersumber dari BSS94 dan dikembangkan untuk kebutuhan di Indonesia oleh CQCMU (Central Quality Control & Monitoring Unit), Bina marga sehingga lebih dikenal dengan nama metode CQCMU.
2. Metode Asphalt Institut

7.3.4.1. Metode Bina Marga (metode CQCMU)
Perencanaan campuran dengan menggunakan metode Bina Marga dimulai dari kadar aspal efektif yang tetap sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam spesifikasi. Pencampuran agregat yang tersedia dilokasi divariasi untuk dapat memenuhi syarat rongga udara, tebal film aspal dan stabiliasi. Jadi pada metode ini rongga udara dalam campuran merupakan kriteria pokok bersama dengan kadar aspal efektif yang akhirnya menentukan tebal film aspal yang terjadi. Karena bertitik tolak dari rongga udara dan film aspal, maka campuran dengan menggunakan metode ini mempunyai sifat durabilitas yang tinggi dan karenanya sering disebut sebagai campuran aspal dengan durabilitas yang tinggi. 3 jenis campuran aspal dengan durabilitas yang tinggi yang dapat dihasilkan dengan mempergunakan metode ini yaitu HRS kelas A, untuk jalan dengan lalu lintas rendah, HRS kelas B, untuk jalan dengan lalu lintas tinggi, ATB dan ATBL sebagai lapis pondasi.
Prosedure perencanaan campuran dengan metode CQCMU seperti pada bagan alir gambar 7.4, adalah sebagai berikut :
1. Pemilihan agregat dan penentuan sifat-sifatnya yang harus sesuai dengan spesifikasi material.
Parameter perencanaan adalah :
- Gradasi butir dari masing-masing kelompok agregat kasar, agregat sedang, pasir dan abu batu yang biasanya digambarkan dalam amplop gradasi yang ditetapkan. Karena perencanaan campuran mempergunakan matrix 3 x 3, maka agregat kasar dan agregat sedang dikelompokkan pada kelompok “agregat kasar”, yang proporsi pencampuran harus ditentukan terlebih dahulu. Contoh batas distribusi ukuran partikel agregat kasar dan halus serta abu batu dapat dilihat pada tabel 7.1 atau gambar 7.5 (31).


Gambar 7.4 Bagan alir perencanaan campuran metode Bina Marga

----------------------------------------------------------------------------------------------
Tapisan bukaan Agregat kasar Agregathalus/abu batu
Ukuran ASTM % lolos saringan % lolos saringan
¾” 100
½” 30 – 100
3/8” 0 – 55 100
No. 4 0 – 10 90 – 100
No. 4 40 – 100
No. 30 25 – 100
No. 70 7 - 60
No. 200 5 - 11
Tabel 7.1 Contoh batas distribusi ukuran partikel agregat kasar dan halus (31)

Gambar 7.5 Contoh batas distribusi ukuran partikel agregat kasar dan halus

- Berat jenis agregat, yang akan dipergunakan dalam perhitungan sifat campuran
- Nilai absorbsi air dari agregat yang dapat dipergunakan sebagai indikator penentuan besar absorbsi aspal.
- Sifat-sifat agregat yang umumnya harus dipenuhi untuk lapis perkerasan jalan.
2. Penentuan campuran nominal berdasarkan sifat-sifat yang diperoleh pada langkah 1 dan dari kadar aspal efektif yang ditentukan dalam spesifikasi. Rencana campura nominal ini diperlukan sebagai :

- saringan tingkat pertama, apakah agregat yang tersedia dapat dipergunakan atau tidak.
- Resep awal untuk campuran percobaan di laboratorium yang memenuhi persyaratan gradasi campuran dari kadar aspal seperti yang diberikan pada spesifikasi.

Komponen agregat campuran dinyatakan dalam fraksi rencana yang terdiri dari:
CA = Fraksi agregat kasar = persen berat material yang tertahan saringan no. 8 terhadap berat total campuran.
FA = Fraksi agregat halus = persen berat material yang lolos saringan no. 8 dan tertahan saringan no. 200 terhadap berat total campuran.
FF = Fraksi bahan pengisi = persen berat material yang lolos saringan no. 200 terhadap berat total campuran.
Sedangkan proporsi dari bahan mentah dinyatakan dalam proporsi penakaran (batch proportion). Setiap penakaran adalah penyumbang untuk masing-masing fraksi. Secara skematis dapat dilihat pada gambar 7.6.


Proporsi pemakaian A : B : C
Fraksi rencana CA : FA : FF
.b = kadar aspal
Gambar 7.6 Skema Takaran Fraksi

Untuk memudahkan perencanaan proporsi penakaran perhitungan ditentukan dengan mempergunakan aljabar matrik.
CA + FA + FF + b = 100%, dimana b = kadar aspal total.
Campuran nominal direncanakan sedemikian rupa sehingga merupakan nilai tengan dari batas yang diberikan pada spesifikasi. Contoh pada tabel 7.2, diberikan batas spesifikasi dan resep campuran nominal untuk campuran HRS kelas B.

Fraksi rencana campuran Spesifikasi Resep campuran
(% berat total campuran) (%) (%)
CA 30 – 50 40
FA 39 – 59 48
FF 4,5 – 7,5 4,5
Kadar bitumen efektif > 6,2 %
Kadar aspal total > 6,7 % 7,5 %
Perbandingan pasir/abu abtu 1 : 1
Tabel 7.2 Contoh spesifikasi dan campuran nominal HRS B (31)


Gradasi dari agregat campuran nominal dihitung berdasarkan persen terhadap berat total agregat (bukan terhadap berat total campuran), digambarkan pada amplop gradasi agregat campuran. Gradasi agregat campuran nominal tidak perlu sesuai sepenuhnya dengan amplop gradasi, asalkan batas fraksi rencana ditentukan masih memenuhi.
Pada gambar 7.7. diberikan contoh spesifikasi gradasi campuran untuk HRS kelas B (31).


Gambar 7.7 Contoh spesifikasi gradasi campuran untuk HRS kelas B (31)
3. Pemeriksaan sifat campuran di laboratorium tahap pertama. Resep campuran nominal yang ditentukan hanya berdasarkan gradasi dan absorbsi air harus diperiksa sifat campurannya untuk selanjutnya dikoreksi sehingga dapat merupakan resep akhir dari rencana campuran. Pemeriksaan sifat campuran tahap pertama ini dengan mengambil kadar aspal tetap yaitu kadar aspal efektif + persen absorbsi aspal yang diperkirakan ± 40 % absorbsi air. Untuk dapat menggambarkan sifat campuran sehubungan dengan variasi campuran agregat pada kondisi kadar aspal tetap, maka dibuatkan variasi campuran agregat dengan basis campuran nominal. Umumnya dibuatkan untuk 3 proporsi agregat kasar yaitu :
1. Proporsi agregat kasar campuran nominal
2. Proporsi agregat kasar untuk campuran nominal + 10 %
3. Proporsi agregat kasar untuk campuran nominal – 10 %
Masing-masing proporsi agregat kasar dicoba untuk minimum 3 macam campuran pasir dan abu batu yang dinyatakan dalam perbandingan pasir : abu batu. Dengan demikian terdapat 9 macam campuran yang diperiksa di laboratorium. Dari hasil pemeriksaan Marshall kesembilan macam gradasi campuran tersebut digambarkan hubungan antara sifat campuran dan proporsi agregat kasar seperti pada gambar 7.8a. pada gambat tersebut dapat dilihat juga batas spesifikasi dari jenis campuran yang diinginkan. Dengan memperhatikan sifat campuran yang diperoleh untuk masing-masing contoh pemeriksaan dan membandingkan dengan sifat campuran yang diinginkan serta kondisi lingkungan maka dapat dipilih/ditentukan 1 proporsi agregat kasar dan perbandingan pasir dan abu batu terbaik.
Dalam pemilihan ini perlu dipertimbangkan juga :
1. Pasokan abu batu dan pasir yang dapat dihasilkan pada lokasi tsb ikut menentukan pilihan perbandingan pasir dan abu batu.
2. Kondisi cuaca dilokasi yang mungkin menuntut makro tekstur campuran yang berbeda. Lokasi yang sering turun hujan menuntut gaya gesek yang lebih baik, berarti makro tekstur yang lebih kasar. Hal ini dapat dipenuhi dengan memilih proporsi agregat kasar lebih tinggi.
3. Kelandaian jalan juga dapat merupakan suatu pertimbangan dalam memilih proporsi agregat kasar terbaik. Dari hasil pemeriksaan laboratorium tahap pertama ini diperoleh proporsi agregat kasar dan perbandingan pasir dan abu batu yang terbaik dan berdasarkan hasil ini pemeriksaan dilanjutkan kepemeriksaan campuran di laboratorium tahap kedua.

Gambar 7.8a dan Gambar 7.8b
Contoh Hasil Pemeriksaan Marshall

4. Pemeriksaan sifat campuran di laboratorium tahap kedua bertujuan untuk menentukan kadar aspal optimum dan persentase pwnambahan bahan pengisi jika diperlukan terhadap proporsi agregat kasar dan perbandingan pasir dan abu batu terbaik yang merupakan hasil pemeriksaan tahap pertama. Untuk itu perlu direncanakan 6 gradasi campuran lagi dengan varaisi kadar aspal dan bahan pengisi, sedangkan proporsi agregat kasar dan perbandingan pasir dan abu batu konstan sebesar hasil yang diperoleh pada tahap pertama. Kadar aspal divariasi ± 1 % dan ± 2 % dari kadar aspal pada campuran nominal. Jika dirasakan perlu menambahkan bahan pengisi maka dicoba dengan penambahan 2 % sampai 4 % bahan pengisi. Hasil pemeriksaan Marshall dilaboratorium dari variasi gradasi akibat dibuatnya variasi kadar aspal dan bahan pengisi terbaik sesuai dengan sifat campuran yang diinginkan pada spesifikasi.
5. Korelasi hasil perencanaan campuran di laboratorium dengan mesin pencampur AMP. Hasil perencanaan campuran di laboratorium harus dapat diterapkan di mesin pencampur. Ketepatan pengaturan dari bagian-bagian AMP sangat menentukan kwalitas produksi. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah :
- Kalibrasi dan pengaturan bin dingin (coldbin)sesuai dengan hasil perencanaan campuran di laboratorium.
- Penentuan proporsi penakaran agregat panas pada bin panas (jika ada).
- Kalibrasi dan pengaturan bin panas sesuai dengan hasil perencanaan.
6. Pemeriksaan percobaan produksi mesin pencampur. Sifat dari campuran yang diproduksi seringkali berbeda dengan sifat yang diperoleh di laboratorium. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan produksi sebelum mesin pencampur berproduksi penuh. Dengan demikian rencana campuran dapat dikoreksi sehingga menjadi resep campuran akhir.


7.3.4.2. Metode Asphalt Institute

Perencanaan campuran dengan metode ini bertitik tolak pada stabilitas yang dihasilkan. Oleh karena itu yang menjadi dasar adalah gradasi agregat campuran yang harus memenuhi lengkung Fuller. Lengkung Fuller dapat dilihat pada gambar 7.9. berarti gradasi campuran yang dipergunakan pada metode ini adalah agregat bergradasi baik/menerus. Batas gradasi campuran yang di izinkan dan sifat campuran yang diinginkan diberikan pada spesifikasi.

Perencanaan campuran agregat dapat dilakukan dengan menggunakan grafik ataupun analitis. Rumus dasar pencampuran adalah :

P = Aa + Bb + Cc + Dd

dimana:
P = persen material lolos saringan X dari kombinasi agregat A, B, C, D.
A,B,C,D = persen material lolos saringan X untuk agregat A, B, C, D.
.a, b, c, d = proporsi agregat A, B, C, D dalam campuran a + b + c + d = 1
Kadar aspal optimum ditentukan dengan melakukan pemeriksaan Marshall di laboratorium dari beberapa contoh dengan membuat variasi kadar aspal, sedangkan gradasi agregat tetap. Hasil pemeriksaan tersebut digambarkan dalam grafik seperti pada gambar 7.10. kadar aspal optimum adalah kadar aspal yang menghasilkan sifat campuran terbaik pada gambar 7.10 tersebut.


Gambar 7.9 Lengkung Fuller




Gambar 7.10 Grafik hasil pemeriksaan Marshall pada perencanaan campuran



Gambar 7.11 Bagan Alir Metode Asphalt Institute

Secara garis besar metode Asphalt Institute ini dapat dilihat pada bagan alir seperti pada gambar 7.11.

7.3.4.3. Perbedaan metode Bina Marga (CQCMU) dan Asphalt Institut
Pada tabel 7.3 dapat dilihat perbedaan mendasar dari kedua metode:

Metode Bina Marga/CQCMU Metode Asphalt Institut
1. Kriteria dasar rongga udara

2. Langkah pertama menentukan kadar aspal efektif sesuai spesifikasi dari jenis perkerasan yang direncanakan.

3. kadar aspal lebih tinggi, film aspal lebih tebal, sehingga durabilitas lebih tinggi.

4. Baik untuk volume lalu lintas rendah sampai tinggi dengan beban ringan terutama kendaraan penumpang.

5. Stabilitas berasal dari ikatan antara butir-butir halus dan agregat kasar dengan aspal.
- Kriteria dasar stabilitas

-Langkah pertama perencanaan campuran adalah merencanakan proporsi penakaran sehingga diperoleh gradasi agregat campuran yang memenuhi spesifikasi.
- kadar aspal rendah, film aspal lebih tipis, retak-retak mudah terjadi.


- Baik untuk volume lalu lintas tinggi dengan beban berat (banyak kendaraan berat)


- Stabilitas berasal dari interlocking (saling mengunci) antar agregat.



Tabel 7.3 Perbedaan Metode Bina Marga dan Asphalt Institut

7.4. PABRIK PEMBUAT ASPAL BETON (Asphalt Mixing Plant = AMP)
Proses pencampuran aspal beton campuran panas yang dilakukan pada temperatur sekitar 140o C sehingga siap dihampar di lokasi, dilakukan pada alat pencampur aspal panas yang umum dikenal sebagai AMP (Asphalt Mixing Plant).
Jenis AMP
Sesuai dengan komponen-komponen yang dimilikinya AMP dapat dibagi atas dua jenis utama yaitu :
1. Alat pencampur dengan penakaran (tipe batch = batch plant)
2. Alat pencampur tipe menerus (continous plant)

7.4.1. Alat pencampur dengan penakaran (batch plant).
Alat pencampur tipe ini memiliki komponen-komponen yang dapat mengatur pemasukan masing-masing bahan mentah dengan kwantitas yang benar pada suatu takaran yang dicampur pada suatu saat. Dengan demikian kontrol yang baik lebih mudah dilakukan pada jenis ini dibandingkan dengan jenis yang lain. Proses dasar dapat dilihat pada bagan alir gambar 7.12, dan secara skematis proses tersebut digambarkan pada gambar 7.13.
Komponen utama dari tipe dengan penakaran ini dapat dilihat pada gambar 7.14.

1. Bin dingin (cold bin), merupakan tempat dimana agregat kasar, agregat sedang, agregat halus, dan pasir dimasukkan sesuai dengan proporsi dari perencanaan campuran (mix design). Proporsi campuran diatur dengan cara mengatur bukaan dari masing-masing bin dengan mempergunakan hasil kalibrasi bin dingin tersebut. Kalibrasi dilakukan dalam keadaan kering maupun dalam keadaan dengan kadar air tertentu. Sebaiknya agregat yang dipasok kedalam bin dalam keadaan kering sehingga proporsi yang diharapkan dapat tercapai dan dengan demikian kwalitas campuran dapat terjamin. Pengisian bin dingin dilakukan dengan hati-hati sehingga kemungkinan terjadi segregasi ataupun degradasi dapat dihindari.
2. Elevator dingin (cold elevator)
Elevator dingin mengangkut agregat dingin dari bin dingin kepengering.
3. Pengering (Blower)
Pada bagian ini agregat dikeringkan dengan cara dipanaskan (api disemburkan melalui mulut pengering dengan alat pembakar minyak atau gas) dan pengering dalam keadaan berputar. Pengering berfungsi untuk menguapkan dan menghilangkan kadar air yang dikandung agregat dan kemudian memanaskannya sehingga mencapai suhu pencampuran antara 135 – 163o C. pengering berbentuk silinder yang dilengkapi dengan alur-alur memanjang yang mengangkat dan menjatuhkan agregat melalui nyala api diletakkan dengan kelandaian tertentu. Kelandaian silinder , kecepatan putar, diameter, panjang silinder, dan susunan alur menentukan lamanya proses pengeringan disamping kondisi dan jenis agregat itu sendiri. Temperatur pemanasan dapat diukur/dilihat dari pyrometer yang tersedia.
4. Kolektor debu (dust colector)
Gas panas yang keluar dari pengering mengandung debu-debu yang dapat menimbulkan polusi dan mengotori bagian-bagian lainnya. Oleh karena itu gas yang mengandung debu dihubungkan dengan kolektor debu sehingga debu dapat terkumpul dan gas dapat dibuang melalui cerobong gas (pada gambar 7.14, nomor 5). Debu dari agregat yang dipanaskan dikumpulkan kedalam kolektor debu untuk kamudian dipergunakan kembali jika dibutuhkan atau dibuang jika tidak dibutuhkan.

Gambar 7.13 Komponen Tipe Continous


Gambar 7.14 Komponen Tipe Batch



Gambar 7.15 Pengering (blower)

Dari cara kerjanya kolektor debu dapat dibedakan atas 2 tipe yaitu :
1. Penyapu kering, merupakan rangkaian filter-filter kain dimana debu-debu ditangkap dan disaring dengan menggunakan kain-kain penyaring. Debu-debu kemudian dikumpulkan kembali dan dapat dibuang, atau dikumpulkan kesilo (tempat penyimpan debu), atau dibawa kembali kebagian bawah elevator panas untuk dipergunakan sebagai bagian dari aspal beton. Gas telah bersih dari debu dibuang melalui cerobong gas ke udara.
2. Kolektor mekanis, yang menggunakan metode sentrifugal untuk mengumpulkan debu.
3. Penyapu basah, gas yang mengandung debu disemprot dengan air sehingga debu menjadi basah, berat dan jatuh serta terkumpul dibagian bawah. Air lumpur yang mengandung debu basah dikeringkan dan dibuang. Debu yang dikumpulkan secara basah ini tidak dapat dipergunakan kembali sebagai bagian dari aspal panas.

5. Pengendali gradasi
Agregat yang telah dipanaskan dibawa oleh elevator panas kebagian pengendali gradasi yang berupa saringan panas, pada bagian ini partikel agregat dengan ukuran lebih besar dari yang disyaratkan akan dibuang, dan agregat-agregat lain kemudian disimpan setelah disaring sesuai saringan yang ditentukan pada pengendali gradasi kedalam bin panas (hot bin) yang diletakkan dibawah pengendali gradasi (pada gambar 7.16 terlihat proses penyaringan dan penyimpanan).




Gambar 7.16 Pengendali gradasi dan bak panas


6. Bin panas (hot bin)
Bin panas adalah tempat menyimpan sementara agregat panas sebelum dicampur ke dalam pugmill. Agregat yang telah diayak dengan menggunakan pengendali gradasi disimpan kedalam bin-bin yang tersedia. Ada AMP yang mempunyai 3 bin dan ada pula yang mempunyai 4 bin. Perhatikan gambar 7.18.






Gambar 7.17 Penyimpanan agregat



Gambar 7.18 Overflow chutes


Masing-masing bin mempunyai pintu yang dapat ditutup dan satu sama lain dipisahkan oleh dinding. Untuk menghindari terjadinya pencampuran pada bin-bin akibat terlalu penuhnya bin tersebut, maka bin panas mempunyai overflow chutes yaitu bagian yang dapat membuang kelebihan agregat yang tertimbun.
7. Hopper penakar
Pada AMP dengan penakar, agregat dan bahan pengisi (filler) ditumpahkan ke dalam pugmill sesuai proporsi yang telah ditentukan dalam campuran rencana (mix design) dengan mempergunakan hopper timbangan. Timbangan dilakukan secara akumulatif.


Gambar 7.19 Hopper timbangan


8. Pugmill (unit pencampur)
Agregat dari masing-masing bin pada bak panas dengan berat sesuai proporsinya dimasukkan kedalam pugmill/unit pencampur dimulai dari fraksi yang paling kasar ke yang paling halus dan paling akhir filler (bahan pengisi) jika dibutuhkan. Agregat kemudian dicampur kering selama tidak kurang dari 4 detik dan selanjutnya ditempat ini campuran agregat panas tersebut disemprotkan aspal panas dengan kadar bitumen yang telah ditentukan. Agregat dan aspal panas kemudian diaduk kembali selama tidak kurang dari 30 detik dan tidak lebih dari 75 detik. Setelah pencampuran dilakukan dengan baik dan merata maka pintu pugmill dibuka untuk mengeluarkan aspal beton campuran panas kedalam truk pengangkut dan selanjutnya memulai pencampuran yang selanjutnya. Mixer pugmill terdiri dari as kembar yang bersudu dan arah gerakan dapat dilihat pada gambar 7.20. Pencampuran berhasil baik jika pugmill tidak terlalu penuh dan tidak terlalu kosong.


Gambar 7.20 Mixer pada pugmill



9. Stasiun Pengontrol

Setiap AMP mempunyai stasiun pengontrol dimana operator dapat mengontrol proses pencampuran. Ada stasiun pengontrol yang bersifat manual dan ada pula yang bersifat otomatis.






Gambar 7.21 Stasiun Pengontrol

7.4.2. Alat pencampur sistem menerus (continous plant)
Dilihat dari komponen yang dimiliki dan sistem pencampurannya jenis ini dapat dibedakan atas :
- Alat pancampur sistem menerus dengan bin panas
- Alat pencampur sistem menerus tanpa bin panas.
- Drum mix

7.4.2.1. Alat pencampur sistem menerus dengan bin panas (Continous Plant dengan Hot Bin)
Jenis ini hampir sama dengan jenis alat pencampur dengan penakar (batch plant), hanya saja bin panas tidak mempunyai penutup dan tidak terdapat kotak penimbang, sehingga agregat yang telah dipanaskan dan diayak oleh pengendali gradasi langsung masuk ke bin panas dan selanjutnya sesuai dengan proporsinya yang diatur berdasarkan bukaan bin langsung masuk ke pugmill melalui elevator panas secara terus-menerus selama proses pencampuran. Pengontrolan kualitas dan variasi produksi sangat ditentukan dari bukaan bin dingin dan bin panas.

Gambar 7.22 Alat pencampur sistem menerus

Komponen dari continous plant ini adalah :
1. Bin dingin (cold bin) 7. Elevator panas
2. Elevator dingin 8. Pengendali gradasi
3. Pengering (blower) 9. Bin panas tanpa pintu
4. Kolektor debu 10. Elevator panas
5. Cerobong asap 11. Pugmill
6. Penyimpan aspal panas 12. Hopper pencurah/pemuat

Karena proses pencampuran berlangsung terus-menerus, maka tipe ini mempunyai elevator panas 2 buah dan hopper pencurah ke truk. Pugmill tidak terletak dibawah bin panas tetapi agregat dari bin panas dibawa melalui elevator panas yang kedua. Dihopper pencurah campuran yang telah tercampur baik menunggu untuk dimuat ke dalam truk (gambar 7.22)

7.4.2.2. Alat pencampur sistem menerus tanpa bak panas (continous plant tanpa hot bin)
Jenis ini tidak mempunyai bak panas, sehingga agregat yang telah dipanaskan langsung masuk ke pugmill. Pengontrolan gradasi campuran sangat ditentukan dari pengontrolan yang dilakukan di bak dingin.

7.4.2.3. Drum mix.
Jenis ini hampir sama dengan alat pencampur tipe menerus tanpa bin panas, hanya saja pemasukan agregat dari bin dingin, pemanasan agregat dan pencampuran agregat panas dengan aspal seluruhnya dilakukan didalam drum.
Komponen-komponen dari drum mix adalah :
1. Bak dingin
2. Elevator dingin
3. Drum mixer
4. Kolektor debu
5. Elevator hot mix
6. Silo penyimpan campuran
7. Penyimpan aspal
8. Stasiun pengontrol

7.5. Permasalahan yang dapat mempengaruhi kwalitas dari aspal beton campuran panas.
Kwalitas aspal beton dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat berasal dari bahan mentah, pabrik pencampur, proses pencampuran, proses penghamparan, proses pemadatan, sampai kepada proses pemeliharaan pasca pemadatan. Hal ini dapat terjadi walaupun mutu dari bahan mentah memenuhi persyaratan. Oleh karena itu perlulah pengendalian mutu yang seksama sehingga diperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan.

Gambar 7.23 Alat pencampur jenis drum mix
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kwalitas aspal beton antara lain :
1. Penimbunan agregat, yang dapat menyebabkan terjadinya segregasi dan degradasi serta kontaminasi, jika tidak mengikuti proses yang benar.
2. Over heating (temperatur pemanasan terlalu tinggi) baik untuk agregat maupun aspal
3. Under heating (temperatur pemanasan terlalu rendah) baik untuk agregat maupun untuk aspal
4. Campuran rencana yang tidak tepat.
5. Agregat yang basah, karena penyimpanan tidak benar.
6. Komponen pabrik pencampur mengalami kerusakan yang tidak diketahui.
7. Pengaturan masing-masing komponen tidak memenuhi persyaratan yang diminta.
8. Penimbangan yang tidak baik/terkontrol baik
9. Pemuatan ke truk pengangkut yang kurang baik sehingga terjadi segregasi.
10. Penghamparan yang kurang baik sehingga terjadi segregasi.
11. Tebal penghamparan yang terlalu tebal.
12. Alat pemadatan dan proses pemadatan yang tidak baik.
13. Temperatur penghamparan dan pemadatan yang tidak tepat.
14. Kondisi lokasi jalan sebelum penghamparan tidak memenuhi persyaratan.
15. Jangka waktu dari proses pemadatan sampai jalan dibuka untuk lalu lintas umum terlalu cepat.

7.6. PEMADATAN ASPAL BETON
Campuran aspal beton panas dari AMP diangkut dengan menggunakan truk pengangkut yang ditutupi terpal, dibawa kelokasi dan dihampar sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dan harus segera dipadatkan pada temperatur dibawah 125o C dan harus sudah selesai pada temperatur diatas 80o C. Pemadatan dilakukan dalam 3 tahap yang berurutan yaitu :
1. Pemadatan awal (breakdown rolling)
Berfungsi mendudukkan material pada posisi dan sekaligus memadatkannya. Alat yang digunakan adalah mesin gilas roda baja (steel roller) dengan tekanan roda antara 400 – 600 kg/0,1 m lebar roda.
2. Pemadatan antara / kedua (secondary rolling)
Pemadatan antara merupakan pemadatan seperti pemadatan akibat beban lalu lintas. Alat yang digunakan adalah mesin gilas dengan roda karet (tire roller) dengan tekanan roda 8,5 kg/cm2.
3. Pemadatan akhir (finishing rolling)
Pemadatan akhir dilakukan untuk menghilangkan jejak-jejak roda ban. Penggilasan dilakukan pada temperatur diatas titik lembek aspal.
7.7. PEMERIKSAAN HASIL PEMADATAN
Hasil pemadatan yang berupa pengecekan terhadap kepadatan lapangan, tebal lapisan perkerasan yang terjadi dilakukan dengan mengambil contoh dilapangan dengan alat core drill. Dari hasil pemeriksaan contoh tersebut dapat diperoleh data mengenai berat volume, tebal lapisan setelah dipadatkan, kadar aspal, gradasi campuran dan kepadatan lapangan.
Kadar aspal & gradasi campuran diperoleh sebagai hasil pemeriksaan ekstraksi menurut prosedur pemeriksaan AASHTO T164-80, pemeriksaan kepadatan campuran di lapangan mengikuti prosedur AASHTO T 166 & T 230.

7.8. PEMERIKSAAN SIFAT CAMPURAN
Sifat campuran yang dihasilkan di AMP perlu diperiksa sebagai salah satu proses pengendalian mutu produksi. Pemeriksaan dilakukan dengan alat Marshall dari contoh yang dibuat dari produksi AMP yang bersangkutan. Pemeriksaan gradasi, kadar aspal, juga dilakukan untuk memeriksa apakah gradasi campuran yang diperoleh memenuhi spesifikasi ataukah tidak.

7.9. RANGKUMAN
Berdasarkan fungsinya aspal beton campuran panas (hotmix) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
- Sebagai lapis permukaan yang tahan terhadap cuaca, gaya geser, dan tekanan roda serta memberikan lapis kedap air yang melindungi lapis dibawahnya dari rembesan air.
- Sebagai lapis pondasi atas
- Sebagai lapis pembentuk pondasi, jika dipergunakan pada pekerjaan peningkatan atau pemeliharaan.
Sesuai dengan fungsinya maka lapis aspal beton mempunyai kandungan agregat dan aspal yang berbeda. Sebagai lapis aus, maka kadar aspal yang dikandungnya haruslah cukup sehingga dapat memberikan lapis yang kedap air. Agregat yang dipergunakan lebih halus dibandingkan dengan aspal beton yang berfungsi sebagai lapis pondasi.
Berdasarkan metode pencampurannya, aspal beton dapat dibedakan atas:
- Aspal beton Amerika, yang bersumber kepada Asphalt Institute.
- Aspal beton durabilitas tinggi, yang bersumber pada BS 594, Inggris, dan dikembangkan oleh CQCMU, Bina Marga, Indonesia.
Karakteristik campuran yang harus dimiliki oleh campuran aspal beton campuran panas adalah :
- Stabilitas
- Durabilitas
- Fleksibilitas
- Tahanan geser (skid resistance)
- Kedap air
- Kemudahan pekerjaan (workability)
- Ketahanan kelelehan (fatique resistance)
Lapisan aspal yang baik haruslah memenuhi empat syarat yaitu stabilitas, durabilitas, fleksibilitas dan tahanan geser. Untuk memenuhi syarat itu maka haruslah ditentukan campuran antara agregat dan aspal seoptimal mungkin sehingga dihasilkan lapisan perkerasan dengan kualitas yang seoptimal mungkin yaitu:
- Kadar aspal cukup memberikan kelenturan
- Stabilitas cukup memberikan kemampuan memikul beban sehingga tak terjadi deformasi yang merusak.
- Kadar rongga cukup memberikan kesempatan untuk pemadatan tambahan akibat beban berulang dan flow dari aspal.
- Dapat memberikan kemudahan kerja sehingga tak terjadi segregasi.
- Dapat memberikan campuran yang akhirnya menghasilkan lapis perkerasan yang sesuai dengan persyaratan dalam pemilihan lapis perkerasan pada tahap perencanaan.
Faktor yang mempengaruhi kualitas dari aspal beton (hotmix) adalah:
- Absorbsi aspal
- Kadar aspal efektif
- Rongga antar butir (VMA)
- Rongga udara dalam campuran (VIM)
- Gradasi agregat
Perencanaan campuran dengan menggunakan metode Bina Marga dimulai dari kadar aspal efektif yang tetap sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam spesifikasi. Pencampuran agregat yang tersedia dilokasi divariasi untuk dapat memenuhi syarat rongga udara, tebal film aspal dan stabiliasi. Jadi pada metode ini rongga udara dalam campuran merupakan kriteria pokok bersama dengan kadar aspal efektif yang akhirnya menentukan tebal film aspal yang terjadi.
Perencanaan campuran dengan metode Asphalt Institute bertitik tolak pada stabilitas yang dihasilkan. Oleh karena itu yang menjadi dasar adalah gradasi agregat campuran yang harus memenuhi lengkung Fuller yaitu agregat bergradasi baik/menerus. Batas gradasi campuran yang di izinkan dan sifat campuran yang diinginkan diberikan pada spesifikasi.
C. PENUTUP
Soal-soal latihan uji kompetensi:
1. Sebutkan klasifikasi aspal beton campuran panas berdasarkan fungsinya beserta karakteristik dan syarat yang harus dipenuhi.
2. Sebutkan faktor yang mempengaruhi kualitas dari aspal beton.
3. Sebutkan dua metode perencanaan campuran hotmix, dan jelaskan apa perbedaannya secara spesifik.

Satuan Acara Pengajaran (SAP)
PERKULIAHAN XIII, XIV & XV
T I K :
Mahasiswa dapat menyebutkan klasifikasi aspal beton campuran panas berdasarkan fungsinya dan menjelaskan dua metode perencanaan campuran aspal panas (hotmix) dengan benar.
Pokok Bahasan/sub pokok bahasan:
ASPAL BETON CAMPURAN PANAS (HOTMIX)
1. Klasifikasi Aspal Beton
2. Karakteristik Campuran
3. Perencanaan Campuran
4. Asphalt Mixing Plant (AMP)
5. Permasalahan yang mempengaruhi kualitas aspal beton (hotmix)
6. Pemadatan Aspal Beton
7. Pemeriksaan Hasil Pemadatan
8. Pemeriksaan Sifat Campuran
Deskripsi Singkat Mata Kuliah:
Akan membahas klasifikasi hotmix berdasarkan fungsinya, metode pencampurannya, karakteristik campuran yang harus dimiliki oleh campuran aspal beton campuran panas, syarat yang harus dipenuhi oleh lapisan aspal yang baik, faktor yang mempengaruhi kualitas dari aspal beton (hotmix), perencanaan campuran dengan menggunakan metode Bina Marga dimulai dari kadar aspal efektif yang tetap sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam spesifikasi. Pencampuran agregat yang tersedia dilokasi divariasi untuk dapat memenuhi syarat rongga udara, tebal film aspal dan stabiliasi. Perencanaan campuran dengan metode Asphalt Institute bertitik tolak pada stabilitas yang dihasilkan. Oleh karena itu yang menjadi dasar adalah gradasi agregat campuran yang harus memenuhi lengkung Fuller yaitu agregat bergradasi baik/menerus. Batas gradasi campuran yang di izinkan dan sifat campuran yang diinginkan diberikan pada spesifikasi.
I. Bahan Bacaan
• Silvia Sukirman, Perkerasan Lentur Jalan Raya, penerbit Nova, 1999.
• Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (Laston), Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Bina Marga, Badan Penerbit PU.
II. Pertanyaan Kunci/Tugas
1. Sebutkan klasifikasi aspal beton campuran panas berdasarkan fungsinya beserta karakteristik dan syarat yang harus dipenuhi.
2. Sebutkan faktor yang mempengaruhi kualitas dari aspal beton.
3. Sebutkan dua metode perencanaan campuran hotmix, dan jelaskan apa perbedaannya secara spesifik.
III. T u g a s:
Kerjakan soal-soal uji kompetensi dan tugas kelompok pada bagian akhir bab VII (Kuliah XV) dan jawaban dikumpul sebelum perkuliahan XVI.








RED MORE..